Ummu Aisyah Wanna Be

Jumat, Juli 26, 2013 0
Perempuan itu harus punya cita-cita, mandiri dan dapat diandalkan namun juga tidak lupa akan kodratnya sebagai perempuan. Surga seorang istri ada pada suaminya. Perempuan boleh saja berpendidikan tinggi, namun bukan untuk menyaingi lelaki. Jika tidak berkarir, pendidikan akan berguna karena ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Saya ingin dipanggil Ummu Aisyah dan saya ingin memanggil "Mbak Ais.....". Hehe, suatu saat nanti, aamiiin. Semoga mendapat amanah putri cantik bernama Aisyah yang sholihah dan berakhlak mulia.


Cantik itu Tergantung yang Memandang

Senin, Juli 01, 2013 0
Di bank swasta, mbak teller melayani transaksi-ku
aku: subhanaallah... cantik sekali mbak yg di teller ini, smart dan baik juga, benar-benar cantik luar dalam.

10 menit kemudian aku ke toko kerudung langganan

Di toko kerudung, setelah lama koordinasi dan akhirnya aku berpamitan pulang
mbak penjaga: "wajahnya mbak kok selalu telihat fresh, tidak layu, kunci-nya apa mbak?"
aku: "hah??? masa sih?..apa yaa, senyum.."
penjaga toko: "masa cuma itu, aku senyum melulu ndak kayak mbak.."
aku: "haaishhh, rajin wudhu."
penjaga toko: "pokoknya saya suka melihat mbak, manis-nya alami menyenangkan, beneran ini bulan puasa gak boleh bohong."
aku: hahh????grrrrrr manis alami? gulaku kali yee.

*fitnah dunia ya judulnya

Cantik itu relatif ya, tergantung yang memandang. Satu yang tak boleh kita ingkari adalah kesyukuran kita kepada Alloh karena telah menciptakan sebaik-baik bentuk. Jauh yang lebih penting dari itu semua, kita pasti cantik jika mempunyai hati yang cantik. Kecantikan itu terpancar dari hati yang cantik. Percayalah. Tak ada yang perlu diubah dari semua ciptaan Alloh. Hanya mempercantik hati, semuanya akan terpancar indah. Mempesona. 
Selamat mencoba.







Tekanan untuk Hati yang Besar

Sabtu, Juni 22, 2013 0

Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang itu. Misalnya, pada fluida statis terdapat tekanan hidrostatis, tekanan hidrostatis memiliki keterkaitan terhadap luas permukaan wadah atau bejana, tekanan hidrostatis didefinisikan sebagai besarnya gaya tekan zat cair yang dialami oleh bejana tiap satuan luas. Di dalam fluida terdapat tekanan di mana "jika luas permukaan wadah lebih besar maka tekanan yang dihasilkan semakin kecil dan sebaliknya jika luas permukaan wadah lebih kecil maka tekanan yang dihasilkan semakin besar". Jadi, luas permukaan wadah mempengaruhi besar atau kecilnya tekanan yang dihasilkan.

Begitu juga dalam kehidupan kita, semakin besar tekanan hidup, baiknya yang harus kita lakukan adalah "memperbesar motivasi serta meluaskan atau melapangkan hati", agar tekanannya menjadi lebih kecil.

Mencuci Piring Tak Bersih, Bisa Sebabkan TBC

Rabu, Juni 05, 2013 1
Sebelumnya, ijinkan saya mengutip kata-kata pak puh yang kemarin sedikit memberi wejangan kepada saya soal kesehatan: Gaya hidup sehat, menjaga kesehatan, pengobatan yang dilakukan jika sakit dan usaha-usaha untuk sembuh, semuanya hanyalah sekedar upaya manusia untuk memperpanjang usia. Tidak bisa benar-benar sehat atau sembuh bagi yang sudah sakit. Ini adalah prinsip sehat yang harus tertancap di benak manusia. Manusia pasti akan merasakan mati, dan semua upaya yang dilakukan semata untuk memperpanjang usia.

10 tahun yang lalu....
"Nduk kalo nyuci piring yang bersih, jangan ada sisa makanan yang lengket, bisa menyebabkan TBC kalau ndak bersih..."

Kurang lebih seperti itu ibuku menyampaikan sarannya padaku ketika aku membantu "isah-isah". Kala itu aku masih berumur 12 tahun. Dari bangku sekolah, aku hanya tahu bahwa TBC adalah penyakit yang menyerang paru-paru, namun TBC sendiri, aku belum tahu secara detail seperti apa. Dari pesan ibuku itulah, aku hanya sekedar mengerti bahwa mencuci piring tak bersih akan menyebabkan TBC. Dan yang menjadi tanda tanya besar, kok bisa paru-paru berhubungan dengan makanan yang notabene selalu masuk ke lambung, tanda tanya besar ???




Belajar dari Siapa Saja, Hidup ini Berwarna-warni

Sabtu, Mei 25, 2013 0
Open Mind untuk belajar segala sesuatu dari apa saja dan siapa saja yang ada di lingkungan sekitar. Biasanya jika lingkungan sekitar tak sesuai ideologi. Cenderung kita menutup diri untuk belajar kebaikan darinya. Mungkin hal itu disebabkan karena kita terlalu fanatik terhadap sesuatu, atau kemungkinan-kemungkinan lainnya. Boleh belajar dimanapun, apapun, siapapun. Terpenting adalah kita mempunyai koridor batasan, alias prinsip. Semuanya kita terima dulu sebagai pelajaran baru kita filter. Kita akan beramal di mana nantinya, itu baru pilihan kita (Terinspirasi dari sambutan Pak Dian, pembina FLP Malang, di LPJ-an FLP Malang, 31 Maret 2013).

Padahal banyak pelajaran yang bahkan begitu berharga darimanapun datangnya itu. Belajar dari apa saja dan siapa saja tidak berarti disebut seorang yang menganut paham "pluralisme". Filter dan prinsip harus kita pegang. Bahasanya seperti ini, hidup ini berwarna-warni seperti pelangi, boleh kita mempelajari keindahan warna-warninya masing-masing, namun kita harus memiliki warna sendiri, untuk kemudian memperindah degradasi warna kita. Indahnya.. hidup adalah belajar dari mana pun, apa pun, dan siapa pun, namun diri kita harus memiliki prinsip. Belajar kebaikan, silakan melanglang buana. Raihlah sepanjang tanganmu masih bisa meraih kebaikan itu. Lihatlah sebatas pandangan matamu tak lagi bisa melihatnya. Jangkahlah sejauh langkahmu tak bisa lagi menjangkahnya. :)

Mencari kebaikan itu bisa di mana saja, jelasnya yang harus kita lakukan adalah bukan memiliki kecenderungan terhadap "faktor penyebab" kebaikan, namun yang harus kita lakukan adalah memiliki kecenderungan terhadap "kebaikan" itu sendiri, karena "faktor penyebab" bisa saja tidak lagi menjadi alat kebaikan di kemudian hari.

Setiap orang, siapapun berhak untuk menjadi lebih baik dalam hidupnya, di lingkungan, kondisi, dan keadaan apapun, serta bagaimanapun. Jangan mengira di lautan hanya akan ada ikan yg bisa bertahan hidup. Jangan mengira di puncak gunung hanya akan ada bunga edelweis yg bisa tumbuh dengan indah. Jangan mengira di hutan liar hanya akan ada singa yg merajai. Setiap orang berhak menentukan pilihan untuk kebaikan hidupnya dimanapun itu. Belajar kebaikan apapun, bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Jangan biarkan kotak-kotak itu membatasi ruang belajarmu, "think out of the box". Stay on your right way and your filters.




Bahagianya Merasakan Sehat

Senin, Mei 20, 2013 0
Seorang tenaga kesehatan profesional akan mengobati pasiennya dengan sepenuh hati. Mereka percaya bahwa yang paling dibutuhkan pasiennya adalah rasa senang. Sehingga ketika mereka sedang mengobati dan berinteraksi dengan pasien, yang terlebih dahulu dilakukan adalah membesarkan jiwa pasien. Mereka memberikan sugesti kesembuhan kepada setiap yang berobat padanya.

Ibnu Sina, seorang dokter dan filsuf dari masa Daulah Abbasiyah, pernah menyampaikan kepada murid-muridnya, "Jangan pernah mengatakan kepada pasien jika penyakit mereka tidak bisa diobati, karena sesungguhnya sugesti kalian juga obat bagi pasien".
Ibnu Sina percaya bahwa pikiran manusia dapat mempengaruhi kondisi fisiknya. Kisah Ibnu Sina ketika menangani pasiennya, tentang seorang Pangeran Persia yang mengidap penyakit melancholia. Pangeran itu tidak ingin makan apapun sehingga kondisi tubuhnya semakin parah. Ia pun bertakhayul bahwa dirinya berubah menjadi seekor sapi dan meminta untuk disembelih agar dagingnya disantap orang banyak. Ibnu Sina segera mendatangi orang tersebut, ia berdiri di depan pintu rumah dengan membawa dua pisau besar dan berteriak, "Mana sapi yang ingin dipotong itu?"
Penguasa tersebut mendengar teriakan Ibnu Sina, ia pun segera menyahut dengan suara yang sangat keras dan menghampirinya. Kemudian Ibnu Sina meraba tubuh pasien dengan pisau di tangannya, dan berkata, "Sapi ini sangat kurus dan lemah, sebaiknya diberi makan terlebih dahulu agar lebih gemuk, saya akan menyembelihnya setelah sehat dan gemuk."
Akhirnya pangeran mau memakan makanan yang dihidangkan kepadanya. Ia mulai menyantap makanan yang dicampur ramuan obat-obatan oleh Ibnu Sina. Perlahan, secara bertahap penyakit pangeran itu sembuh dan khayalannya hilang dengan sendirinya. Kisah ini diambil dari salah satu buku karya Ibnu Sina, The Canon of Medicine.

Sehat Wal-Afiat. Jiwa adalah kesempur­naan awal bagi tubuh. Kesehatan adalah jiwa itu sendiri. Ketika seseorang merasa terganggu kesehatannya, sebe­narnya penyakit itu juga menye­rang jiwanya. Penyakit pada dasarnya bisa disembuhkan jika kebutuhan jiwanya bisa dipenuhi. Ibnu Sina mengartikan kesehatan dengan jiwa, jiwa adalah kunci dari kesehatan. Maka ketika seseorang sedang sakit, yang sebaiknya disembuhkan terlebih dahulu adalah jiwanya.

Di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat :)






Cek Mobil Sebelum Berpergian

Selasa, Mei 14, 2013 0
Mobil pribadi maupun mobil sewa dari rental. Kita perlu cek semua kelengkapan bahkan sampai error-errornya. Jangan bilang mobil persewaan lebih ready dari mobil pribadi yang notabene kita harus persiapkan segala sesuatunya sendiri. Mobil rental lebih memerlukan perawatan yang ekstra. Bayangkan berapa kali mobil tersebut gonta-ganti sopir. Bayangkan juga berapa jauh mobil tersebut sudah menempuh perjalanan. Pasti akan lebih jarang dirawat atau dicek oleh pemilik rental mobil karena bisa jadi padatnya penyewa. Oleh karena itu, tak perlu menyepelekan soal cek mobil sebelum berpergian. Meskipun berpergiannya pun tidak terlalu jauh. Bagaimana-pun kita harus memperkirakan resiko, plan B untuk kemungkinan terburuk, karena manusia hanya bisa berencana, dan Allah penentu segalanya.
Dari pengalaman kemarin, kami sedikit mempunyai tips untuk para pembaca dalam memastikan mobil aman terkendali seutuhnya sebelum berpergian:
1. Cek Rem/Kampas Rem, ini penting.
2. Kelengkapan spion dan kaca mobil.
3. Bahan Bakar harus disuaikan dengan km yang akan ditempuh si mobil saat berpergian kita.
4. Cek Oli, ini juga penting.
5. Cek Cooling System, tanpa membuka mesin kita bisa melakukannya. Di barometer depan mesin, terdapat jarum penunjuk C--H, jika jarum berada pas di antara keduanya, ini tandanya keadaan normal. Jika tidak, cooling system perlu dicek. Mungkin tutup tidak rapat atau air radiator habis.
6. Cek Ban, jika perlu kita harus mempersiapkan ban serep dan dongkrak, ini mengantisipasi terjadinya ban bocor di daerah terpencil.
7. Cek Kipas Kaca mobil depan, pastikan kipas ini bergerak dengan normal, ini untuk mengantisipasi terjadinya hujan.
Bagi yang memiliki mobil pribadi, merawatnya pun susah-susah gampang, namun pastikan setiap hari ada waktu luang untuk membersihkannya. Dan setiap bulan, ada waktu untuk membawa ke tempat service mobil sesuai showroom tempat membeli mobil semula.

Hujan-hujanan

Minggu, April 28, 2013 0
tulisan amburadul, efek kehujanan kemarin, biarin deh
yang penting masih asik dibaca, semoga :-)

sore kemarin, saya hujan-hujanan, hihihi
ini bukan hal yang disengaja, tapi ini hal yang ditakdirkan
bagaimana tidak? 
mendung sore itu berarak ke daerah tempat saya tinggal di rantau, pekat warrnanya.
sedang saya dan seorang kawan harus membeli pisang untuk acara LPJan hari ini
meskipun langit belum meruntuhkan airnya, aku dan kawanku berlarian dengan awan
mengejar waktu agar awan mendung tak segera mendahului kami
kami berlari ke pasar yang tak jauh dari tempat tinggal
dua lirang pisang ijo berhasil kami dapatkan hanya dengan uang 20.000 rupiah
kami senang, namun setelah kami senang, awan pun ikut riang
awan itu terlalu riang hingga tak kuasa untuk segera meneteskan airnya sebelum kami pulang
tak jauh dari tempat kami membeli pisang, kami segera membentangkan payung
namun kami juga berteduh menunggu di teras pertokoan karena hujan terlalu lebat
cukup lama, lama sekali, hingga sebenarnya belum terlalu reda, namun kami memutuskan untuk...
menerjang hujankami berlarian pulang dengan melepas alas kaki dan mengabaikan payung
lalu lintas jalan padat dalam keadaan aspal banjir
mobil, motor, lalu lalang di atas aspal 
berkali-kali kami terkena ombaknya dan akhirnya pun kami basah semua
seperti anak kecil, bermain-main air, berlarian riang di bawah hujan di atas aliran air
jres, jres, berkali-kali kami terkena ombakan air yang diterjang ban kendaraan
dengan menikmati rintikan hujan yang mereda dari atas langit
begitu keindahan masa kecil yang terulang sore itu

siapa yang senang hujan-hujanan waktu kecil?
menerjang hujan, indah dan menyenangkan :)


"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An-Nuur: 43)

Terapi Uap untuk Bayi Batuk Flu

Sabtu, April 27, 2013 0
Hari ini saya begadang tidak tidur semalaman setelah lembur.
Ceritanya..... bayi mbak Irma (mbak kost dari Medan yang sedang studi S3 di Malang) nangis tidak berhenti-henti, sedangkan jam dinding menunjukkan pukul 00.30 WIB. Sudah seminggu lebih dik Zaki (nama bayi mbak Irma) mengalami flu-batuk berat, kasihan. Setelah lebaran kemarin, mbak Irma harus balik ke Malang meneruskan studi S3, sedangkan suami harus tetap bekerja di Medan. Mbak Ima jadi sendirian dan membawa dedek Dzaki anak pertamanya yang masih berumur 5 bulan ke Malang. Tidak mungkin jika harus berpisah dengan ibunya sementara dik Dzaki masih berumur bayi.

Tadi malam, kami ikut panik ketika mbak Ima panik. Untungnya kami juga terlalu expert menenangkan adik kecil, hwek -_-', meskipun ujungnya juga dik Dzaki hanya tidur 3 jam. Sedangkan akhirnya saya tidak tidur sampai pagi, baru paginya pukul 6.30 saya tepar sampai pukul 11.00 (kok jadi curhat :D). Batuk dan dahak yang ada di tenggorokannya, membuat dik Dzaki tidak bisa tidur pulas. Orang dewasa saja jika terkena batuk terlebih flu juga bakalan tidak bisa tidur menahan gatal dan sulitnya bernapas lewat hidung. Apalagi anak bayi, oh kasihan sekali dedek Dzaki. Saya pun membantu mbak Ima dengan bertanya pada teman-teman jejaring sosial. Banyak teman satu FLP Malang yang sudah berpengalaman, di antaranya istri Pak Dar dan istri Pak Day. Mbak Agie istri Pak Day menyarankan untuk lebih banyak disusui dan skin to skin (kata mbak Agie, skin to skin itu bunda/ayah pelukan sama anak tanpa memakai baju). Sedangkan mbak Uka (Uswatun Khasanah) istri Pak Dar yang juga seorang dosen FK di Universitas Brawijaya memberikan jawaban yang cukup lengkap dan menolong, serta menambah pengetahuan kami. Kata mbak Uka:
Diuap sendiri di rumah, posisi bayi pas diuap ditelungkupkan, jadi ingus yg di hidung bisa netes keluar. Kalau batuk, posisi didudukkan,biar ndak sampe muntah. Kalau demam, selama belum sampe 39 celcius, cukup dipeluk bundanya (tapi si dedek dan bunda ndak pake baju). ASInya dibanyakin,emang agak susah nenen klo pas batuk/pilek, jadi nenen-nya sedikit-sedikit tapi sering. Kalau sudah sampe ada lendir buanyak di saluran napasnya..yaaa..ke dokter aja... soalnya itu berarti uda ada radang di tenggorokannya. Oya... bundanya minum madu n habatussauda... biar imun si kecil meningkat. Oya..batuk/pilek pada bayi lebih sering disebabkn oleh virus, jadi jangan mau kalau dikasih antibiotik. Pilih dokter anak yg tepat, beberapa dokter anak cuma mengatasi gejala, tapi penyebabnya gak diselesaikan. Usahakan batuk/pileknya gak lebih dari seminggu, pada bayi batuk/pilek yg berkepanjangan bisa menyebabkan otitis media/infeksi salurangan telinga.

Kemudian saya juga search di internet tentang flu batuk pada bayi dan cara mengatasinya serta cara uap bayi. Uap bayi dikenal efektif untuk meluluhkan dahak pada bayi.

Langkah-langkah bagaimana cara melakukan terapi uap, kurang lebih seperti ini:
1. Pertama-tama, yang harus disiapkan adalah air panas di baskom, atau agar lebih efektif menjaga kehangatan dan uap tetap menyebar di seluruh ruangan, gunakan alat penanak nasi / magic com yang ada penghangatnya untuk merebus airnya, karena ketika air mendidih, penanak nasi ini akan mengeluarkan uap terus menerus dari titik lubang tertentu, ini artinya lebih efektif untuk mengeluarkan uap dari lubang tersebut.
2. Kemudiaan, meneteskan 10-15 tetes minyak kayu putih ke dalam baskom /  magic com.
3. Baskom air panas yang sudah ditetesi minyak kayu putih tersebut atau magic com yang telah siap kemudian diletakkan pada pojok kamar bayi.
4. Terapi uap ini akan membantu melembabkan, jika ruangan berAC, matikan AC karena AC membuat suhu menjadi kering.

Udara yang lembab inilah yang membantu lendir menjadi encer dan keluar. Tidak sembuh dalam 1-2 hari saja memang, harus sabar. Kalau batuknya mengkhawatirkan, silahkan ke dokter  yang menggunakan konsep Rationale Use of Medicine (RUM).
#Belajar dari Dik Dzaki dan Ummi-nya :)

Tentang Pola

Rabu, April 24, 2013 2
Asyiiik sudah bisa bikin pola baju :)
Celetukku pada teman-teman Forum Lingkar Pena di saat ishoma sebuah acara

Kemudian dengan tegas namun mematahkan "sedikit" keinginan keras, ada rekan pengurus FLP yang paling senior dan sudah menikah berkata:
"lho, itu sudah ada software-nya tinggal masukkin ukuran-ukurannya, hehehe, bisa langsung jadi pola baju, tinggal diprint dan dijiplak di kain yang mau dijahit, biasanya dipakai oleh designer modern."

Waaaah, mematahkan sedikit kemauan kerasku untuk membuat pola :(
Tapi bolehlah, karena beliau saya jadi tahu kalo pola baju ada softwarenya :D
Kalo jahitnya tinggal nggeredhek di mesin itu mudah, tapi bikin polanya yang sedikit tidak mudah, perlu pakai penggaris dan rumus matematika. Nah kalo bikin pola sudah dibantu software, jadi lebih baik dan lebih mudah sepertinya, yang terpenting adalah lebih efisien :)

Bergegas aku mencari dan download software pola yang dimaksud. Setidaknya untuk belajar design baju. Tidak disarankan untuk pemula, menurutku pemula harus menggunakan manual terlebih dahulu, satu dua pola, agar tahu sedikit tentang kronologi kejadiannya, hehe. Rekomendasi bagi designer modern dan terlalu banyak orderan, agar tidak terlalu ribet bikin pola secara manual. Bagi yang sudah sangat mahir dan bosan membuat pola secara manual, boleh juga menggunakan software dalam membuat pola. Software pola gratis bisa didownload dan dicari di google, ada namanya Pola 3.0a r7 atau bisa juga  Marvelous Clo 3d dan masih banyak lagi. Semoga dengan ini bisa lebih mudah ya, hihi *ndesitnya aku. selamat mencoba dan berkarya :)
manual
software

Nuansa Bening di Kamar

Selasa, April 23, 2013 2
Ceritanya... ini dari bulu ayam berwarna-warrni, yang disulap menjadi kupu-kupu dan capung. Hasil karya ini sering dijumpai di pasar minggu. Pasar minggu sepanjang perpustakaan kota Malang sampai stadion Gajayana. Bagi yang berdomisili di Malang pasti hafal.
Nuansa kamar juga berkontribusi bagi kualitas kerja pemiliknya, ciptakan suasana segar, warna-warni, dan kenyamanan.. this is it, boleh banget buat kecerahan kamar pribadi :)
tertarik? fast respon inbox @ rumah sakina



 

Ada Cerita dalam Perjalanan ke Kediri

Senin, April 22, 2013 0
Inilah para tersangka pemakai mobil pribadi ustadz Azhar Reza itu, perkenalkan:
sopir Pak Bos, jukir mas Kapit, Asisten Momo, penumpang: mbak Zie, Embun, Moli, mbak Heni, Cahya.
Dari sebelum si sopir datang membawa mobil sampai kita baru saja menaiki mobil, suasana teramai adalah mobil rombongan dengan sopir si bos Adib. Jauh berbeda dan sangat berbeda, tidak persis sama sekali bahkan, dengan mobil sebelah yang disopiri Pak Igo. Suasana formal dan adem ayem, suasana murottal dan nasyid Bang Maher Zein berada di rombongan sebelah. Rombongan kami? masya Allah sepertinya setelah ini kita harus melakukan taubat nasional. Mulai dari ke-error-an radiator memperingatkan kami, sampai salah memasukkan CD ke VCD Player hingga ternyata menyebabkan kerusakan TV dan Player-nya? Lebaran, sepertinya kita harus silaturahiim ke rumah ustadz Azhar Reza ni, kudu, hhe.
Namun kegilaan terus berlanjut dan tak berhenti sampai di situ, karena sebelumnya kami belum tahu apa-apa tentang kerusakan VCD Player tersebut. Ada pertanda setelah salah memasukkan CD ke Player-nya, semcam bau gosong, semua bingung, tapi kata Si Sopir bau solar, jadi kita ya tenang-tenang saja :)
Semua ini bukan karena kita tak mengerti apa yang seharusnya kami lakukan, bagaimana kami bersikap baik. Bukan, ini semua karena agar si sopir tidak mengantuk. Bahaya jika hal ini terjadi, membawa tujuh nyawa anak orang, heheh. Anehnya memang berbeda antara kedua mobil, ibarat jalan kami zigzag, jalan mobil satunya lurus. Mobil sebelah murottal dan maherzein, mobil kami pop-barat- eh ada nasyid sedikit :D
Sampai saya nyeletuk: "mbak Zie, ni Adib paling gedek-gedek, melihat kita semua ya? Dib, FLP yang asli mobil depan itu (sambil menunjuk avanza putih dengan sopir Pak Igo dan suasana murottal di dalamnya, adem ayem)."
"Heleh, wis paham aku." jawab Adib.
Hahahah.... bagaimana tidak sangat berkesan perjalanan ini, salah satunya terdapat manusia langka di mobil kami. Ia adalah mas Hafidz Mubarok, alias mas kapiittt, DJ reper, sekaligus Jukir pak Sopir. Bagaimana kita tidak terkekeh-kekeh, di saat VCD Player kami memutar lagu Kenangan Terindah by Samsons, tiba-tiba menginjak reff suara mas hafidz memanggil-manggil Bi...Bi...Bi... dalam batinku super cepat memikirkan hal ini, siapa yang dipanggil? nama kami semua yang berada di mobil itu tidak ada yang berpenggalan "Bi", memanggil Adib? jelas Dib, bukan Bi. Apakah mas Hafidz merindukan Abi-nya sehingga memanggil-manggil Abi? Bi...bi...bi...? Oh ternyata pemirsah, si empunya sedang mencoba profesi baru setelah menjadi jukir, yaitu DJ... iyak inilah DJ Kapit: Bi...Bi...Biii..... BILA yang tertulis untuku, adalah yang terbaik untukmu, kan ku jadikan kau kenangan yang terindah dalam hidupku.
Ada lagi, karena operator sebelah sopir adalah mas Hafdiz Mubarok si DJ, maka jika yang terputar adalah macam lagu suasana galau, maka semua akan berteriak: MAS KAPIIIITTT....NEXT...

Kebakaran, Kebakaran!

Minggu, April 21, 2013 0
Salah satu kewajiban seorang muslim adalah memenuhi undangan saudaranya. Siang itu tak terik tak hujan, biasa saja. Dalam rangka memenuhi undangan sahabat kami dari FLP Malang yang akan menggenapkan separuh agamanya, kami ber-enambelas menjadwalkan keberangkatan pukul 13.00. Undangan akad nikah pukul 15.00, sedangkan resepsi pukul 18.00-21.00. Namun yang telah terjadi adalah kami baru datang di tempat acara pukul 21.10. Semua kejadian ini di luar perkiraan. Manusia hanya bisa merencanakan tapi selebihnya milik Allah semata.
Pukul 14.00 kami baru berangkat keluar dari Malang menuju kediri melewati Batu. Setelah mengisi dua mobil dengan bensin di POM, masuk Batu tiba-tiba mobil APV yang kami tumpangi mengeluarkan asap. Kebakaran, kebakaran! Kami pun panik, Pak Sopir banting setir ke kiri dan memberhentikan mobil. Rombongan satunya yang berada di belakang kami berhenti juga. Cek-cek, kami buka mesin yang berada di depan moncong, terkepul asap yang begitu banyak. Ternyata, dan ternyata, tutup radiator terbuka, otomatis air dari cooling pad tidak bisa mengalir ke radiator. Inilah penyebab mesin menjadi panas. Untung ada seorang bapak-bapak yang baik hatinya. Beliau menjelaskan roda kerja radiator dan cooler. Kebetulan kami berhenti pas di depan bengkel mobil. Ketika meminta air radiator di bengkel itu, kami pun juga mendapatkan sedikit ilmu dari montir-montir bengkel tersebut. 
Cooling system dalam sebuah kendaraan merupakan komponen penting untuk tetap menjaga temperatur kerja mesin agar tidak terjadi overheating. Cooling system terdiri dari radiator-tutup radiator dan selang yang menghubungkan radiator dengan cooling pad. Tutup radiator tidak hanya berfungsi untuk menutup radiator seperti kita menutup botol berisi air kalau sudah di tutup selesai permasalahan karena air tidak keluar. Tutup Radiator berfungsi untuk mempertahankan tekanan pada sistem pendingin mesin mobil. Di dalam system pendinginan kendaraan, ketika temperatur naik secara otomatis suhu air pendingin ikut naik dan tekanan di dalam system ikut naik. Terdapat mekanisme di tutup radiator agar dengan naik nya suhu dan tekanan tidak menyebabkan radiator atau slang radiator meledak. Nah, jika tutup radiator lepas atau terlepas karena tekanan udara terlalu tinggi aliasa kepanasan, maka cooling system tidak bisa bekerja mendinginkan mesin. Sehingga yang terjadi adalah mesin panas, jika terlalu panas maka akan mengeluarkan asap. Hhehe. Jika sudah terlanjur seperti ini, kita dilarang keras langsung memberi air pada radiator. Karena akan merusak radiator. Coba saja kulit kita yang terlalu panas terkena sinar matahari langsung disiram air, pasti akan menjadi gosong. Ditunggu terlebih dahulu hingga benar-benar dingin atau minimal sudah tidak mengeluarkan asap.
Setelah menunggu beberapa menit, mobil kami yang sudah ditinggal rombongan satunya, akhirnya berjalan juga. Ceritanya nih, rombongan kami sedikit ngambek dengan rombongan yang kebagian mobil OK, si putih avanza new. Sudah enak-enak mereka, eh kami ditinggal saat kesusahan? Pilih sakit hati gak nih? Hem, tua itu pasti, dewasa pilihan. Semoga kami memilih dewasa ya, tapi kami memilih melajukan mobil lebih dari tempat mereka menunggu kami, xixixi. Sampai payung di jalan menanjak pegunungan. Mobil berbunyi aneh lagi, sepertinya radiator belum beres. Pak Sopir banting setir ke kanan, menuju payung pertama sambil beristirahat dan memutuskan untuk meminta ganti mobil dan ganti rugi atas ketidaknyamanan ini. Usut punya usut, terrrnyata semua ini adalah mobil rental ustadz Azhar Reza. Alhamdulillah, komunikasi jadi lebih enak, karena Mbak Zie adalah guru wali dari putri ustadz Azhar Reza. Mbak Zie menghubungi istri ustadz, dan disampaikan kepada ustadz, kemudian mbak Zie menyambungkan telepon ustadz kepada Adib si sopir dan walhasil kami akan diganti mobil, horrayy!! tapi mobil kijang, kata Adib. Halah tak apa, yang penting enak dan nyaman. Wal Hasil, ternyata kami diganti mobil pribadi milik ustadz Azhar Reza, kijang krista. Buah dari kesabaran selalu indah, body lama tapi dalemnya empuk super enak! Komentar pak sopir pun beralih menjadi: "wah enak banget ini namanya, pilih inilah daripada avanza." Kami pun bersorak: Lanjuuutttt :D
to be continued....

Filter Setengah Kosong

Senin, April 15, 2013 0
Tayangan yang salah, atau kita yang tertohok?
Miris ya melihat hal kecil selalu diseterukan oleh orang-orang islam di negeri tercinta ini, Indonesia. Seperti acara tayangan favorit saya di Trans 7 yang baru-baru ini begitu menarik hati, malah akan dihilangkan. Padahal tayangan ini edukatif dan sarat manfaat. Apakah tayangan ini yang salah atau kitanya yang terlalu tertohok?

Prinsip mencari ilmu itu seperti gelas setengah isi setengah kosong. Kita memiliki prinsip adalah bagian yang setengah isi, setengahnya yang kosong bisa kita isi dengan pengetahuan-pengetahuan baru. Pengetahuan yang baru itu bisa jadi lebih benar dari prinsip yang sudah kita miliki di gelas, atau bisa jadi yang baru malah salah kaprah. Oleh dikarenakan hal tersebutlah, seperti catatan open mind saya sebelumnya, kita harus mempunyai filter. Filter yang baik adalah milik orang-orang yang senantiasa menjaga hubungan kedekatannya dengan Allah. Selain itu landasan yang kuat juga harus kita miliki agar tidak terjebak dalam kesalahan berselimutkan kebaikan, karena semuanya akan dimintai pertanggungjawaban. Kita tidak akan ditanya berapa banyak yang mengikuti ajaran yang kita pelajari atau sosok siapa yang mengajarkannya. Namun kita akan ditanya soal ilmu dan pengetahuan itu sendiri.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al Isra:36)

Hati-hati dengan Seorang Analis

Sabtu, April 13, 2013 0
Sistem analis dengan ketelitian tinggi biasanya dimiliki orang-orang yang berkutat dengan ilmu eksak. Selain itu sistem ini biasanya dimiliki oleh orang-orang berkarakter melankolis atau plegmatis. Lebih tepatnya hal ini biasanya dimiliki oleh para pemikir hingga hal-hal yang kecil sedetail-detailnya. Kalau orang jawa bilang: "sampek semut mlaku ae mbok pikir". Dibilang kurang kerjaan, sebenarnya tidak. Semua itu naluri dari pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar ini muncul ketika ada keterkaitan antara realitas dan prasangka atau sebaliknya. Jika realitas berbau-bau mencurigakan (orang jawa bilang: plintat-plintut), secara kasat mata pun orang normal akan bisa menyadarinya.
Orang-orang melankolis memiliki kelebihan dalam ketelitiannya. Mereka memiliki ketelitian yang tinggi dan banyak yang akurat. Biasanya orang-orang seperti ini akan cocok menjadi seorang analis. Berbeda dengan prasangka, biasanya sistem analis yang dimiliki orang-orang ini berasal dari pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis sehingga terjadi ketika dalam keadaan tidak sadar. Pikiran bawah sadar secara tidak langsung muncul karena ada konektivitas antara kenyataan dengan prasangka. Bukti-bukti atau realitas alam yang terjadi, jika lebih banyak membenarkan prasangka akan menghasilkan kecurigaan yang kemudian akan menjadi bahan deteksi/analisis orang-orang ini. Namun orang-orang ini justru tidak akan berprasangka terlebih dahulu, jika sebelumnya memang tidak ada bukti keadaan yang menyiratkan. Karena orang-orang melankolis/plegmatis sifat dasarnya adalah polos. Mereka akan bilang tahu jika benar-benar tahu. Tidak akan menduga-duga. Orang-orang ini juga termasuk penyimpan rahasia yang terbaik. Hampir sebagian besar hasil analisis orang-orang ini tidak ada yang meleset. Paling tidak orang-orang melankolis tidak akan pernah bisa dibohongi soal ketelitiannya dalam menganalisis.

Jika hasil analisisnya tidak demikian yang akan terjadi, setidaknya analisis awal seorang melankolis ini ada benarnya walau hanya 1%. Karena kebenaran hanyalah milik Allah semata, tetapi becik selalu akan ketitik. Allah Maha Tahu apa yang ada di mulut dan apa yang ada di hati, jika keduanya berlainan? Lain lagi ceritanya, ini baru kerjaan para detektif. :)
"Kejujuran itu menenangkan...."
*terinspirasi dari film Lie to Me dan The Mentalist

   

Sering Dibilang, "Wong Jowo sing Ora Njawani"

Jumat, April 12, 2013 0
Ibuku seorang bidan desa yang juga membuka praktek di rumah. Setiap hari selalu ada pasien yang datang ke rumah untuk periksa kesehatan. Hal yang paling membuatku kelu adalah ketika bahasa kromo inggil-ku tidak karuan saat berinteraksi dengan pasien ibu. Seorang yang paling marah ketika bahasa kromo-ku tidak karuan adalah ayahku. Ayah seorang jawa Ponorogo asli, sedangkan ibu rantauan dari Gresik. Jawa bagian utara biasanya mempunyai bahasa yang agak kasar. Karena bahasa Jawa yang blasteran dari kedua orangtuaku inilah, akhirnya muncul bahasa Jawa yang tidak njawani, hehe. Serba salah pokoknya, karena jika aku harus memakai bahasa Jawa maka aku bisa memakai bahasa Jawa yang tidak jelek namun juga  bukan bahasa Jawa kromo yang paling bagus dan halus. Akhirnya aku memutuskan untuk berbahasa Indonesia jika kromo inggil-nya tidak tahu, hehe tambah dobel lucu bin aneh. Apa boleh buat, aku pun juga memikirkan kesopanan dalam berinteraksi dengan orang yang lebih tua, terkadang aku memikirkan bahwa berbahasa Indonesia dengan orangtua dari Jawa itu tidak sopan. Harus menggunakan bahasa Jawa kromo inggil. Nah, ketika lupa bahasa kromo-nya bagaimana? Bisa mati kutu aku, akhirnya aku pakailah bahasa Indonesia di tengah-tengah pengucapan bahasa kromo-ku, bayangkan? Alhasil bahasa campur-campurlah yang terjadi, hihe.

Hal terlucu ketika saudariku dari Slahung (nama salah satu desa di kotaku, biasanya orang desa adalah orang-orang hebat dalam berbahasa Jawa, tidak seperti aku orang peralihan), ia teman sekelas ketika SMA datang berkunjung silaturahiim ke rumah, kangen ceritanya. Bertepatan dengan pasien ibuku yang datang periksa. Kebetulan ibu sedang berada di polindes sehingga tidak buka praktek di rumah. Interaksiku dengan pasien ibu dimulai, diam-diam saudariku ternyata menyimak pembicaraan ini: "Ngapunten Buk, mama dateng Polindes, dereng pulang, masih nanti jam 12" Sambil tersenyum aku mengakhiri permintaan maafku karena ibu tidak ada di rumah. Jujur, aneh terasa lidah ini ketika mengucapkan bahasa campur-campur itu. Meskipun aku mengucapkannya sambil tersenyum dan dengan nada sopan banget, tetaplah aneh. Aku berbalik ke dalam rumah setelah pasien ibu memahami permintaan maafku dan berpamitan denganku untuk pulang. Saudariku yang berada di ruang tamu dalam rumah tertawa terpingkal-pingkal, pipiku pun bersemu merah, malu, dan segera memahami bahwa ia tertawa karena bahasaku yang aneh bin campur-campur. 
"Kenapa ukhti? Bahasaku aneh ya? Kalo kayak gitu tambah gak sopan ya ukh?
"Iya no, nak malah ndak sopan, hihi, pakai bahasa Indonesia aja lebih baik, daripada campur-campur." Jawab temanku dari desa yang pastinya lebih jago tata krama bahasa Inggil.
Hehe, ternyata ketakutanku terjadi. Bahasa Indonesia takut tidak sopan, bahasa Jawa kromo-inggil takut berhenti di tengah-tengah karena tidak tahu kromo-nya. Alhasil bahasa campur-campur, tapi tambah salah! Sudah aneh pakai salah -_-'

Dibilang Priyayi, Padahal Pernah Jualan Semangka Di Alun-Alun

Kamis, April 11, 2013 1
picture by: google.com

Semua kehidupan dimulai dari titik nol. Tidak ada kemuliaan dan kesuksesan yang "ujuk-ujuk" atau "siap jadi" tanpa kesusahan, perjuangan, dan pengorbanan. Jalan halal dan keridhaan Allah yang akan mengabadikan kesuksesan. Sukses, butuh proses.

Teringat sms kiriman salah seorang teman yang berkata bahwa saya adalah orang dari kalangan "priyayi". Istilah priyayi kembali saya dengar dari teman tersebut setelah sebelumnya saya sering mendengar dari dongeng mbah buyut semasa SD. Beliau bercerita tentang para priyayi dan londo pada jaman penjajahan. Ketika itu saya tidak tahu apa itu priyayi. Semangat mbah buyut untuk menceritakan jaman penjajahan Belanda menutupi ketidaktahuan saya. Akhirnya saya hanya membayang-bayangkan para kyai (baca: pemuka agama islam) dan tentara Belanda yang berkuasa di jaman itu. Haha. Imaginasi yang dong-dong. Hal yang paling keterlaluan adalah ketika saya baru tahu arti priyayi secara benar setelah mendapat sms dari teman saya tadi, hehe. Langsung saya bertanya, "apa itu priyayi?" Dan ternyata priyayi adalah bahasa Jawa dari istilah "bangsawan". Haha, tambah isin, wong jowo sing gak njawani iki jenenge.
Wah saya dibilang keturunan darah biru, senyum-senyum aja sambil mengamini. Saya balas sms kawan saya, karena saya menganggap itu adalah doa baik, maka saya amin-kan pada yang Maha Mengabulkan, "aamiiin....", begitu saya membalas sms sambil tersenyum.
"Emang iya kok.." kata teman saya itu sok tahu, hehe.
Dasar temanku yang cantik satu itu emang bikin gemes. Tambah senyum saja saya ini. Sesungguhnya pandangan orang lain atas kesuksesan kita adalah jauh lebih berarti daripada pandangan orang lain tentang kesusahan kita. Artinya, tak perlulah orang lain melihat jatuh-bangun terlukanya kita dalam proses meraih kesuksesan. Jatah atau bagian orang lain hanya menikmati kesuksesan kita dengan pandangan mereka. Biarlah behind the scene-nya kita sendiri yang memiliki. Biar menjadi urusan ibadah pribadi dengan Sang Pemilik diri. Proses, kita sendiri yang menikmati.

Sekilas tentang keluarga saya. Ayah saya anak kedua dari delapan bersaudara. Bertempat tinggal di desa terpencil dari ujung timur kota kelahiran saya, Ponorogo. Ayah seorang yang berjiwa wirausaha sejak kecil. Sampai-sampai beliau nekat belajar ke luar kota untuk mengunduh ilmunya dengan bekal pas-pasan. Jenjang D1 kewirausahaan Universitas Negeri Malang, disinilah beliau belajar. Dalam perjalanannya banyak kesusahan yang tak terhitung. Sejak kecil hidup ayah saya sederhana, selalu berbagi pada delapan saudara lainnya. Pun setelah lulus S1 dari Surabaya, ketika ayah pertama kali bekerja di sebuah sekolah dasar, sukuhan (baca: magang), dengan gaji 20.000 rupiah perbulan, masih sempat ayah gunakan ceperan itu untuk menyekolahkan adik kandung perempuannya yang sedang belajar di akademi kebidanan. Dari sinilah ayah selalu mengajarkan hidup sederhana dan rajin berbagi. Tidak berlebihan dan mampu mandiri berdikari, berdiri di atas kaki sendiri. Ayah tidak pernah bersikap memanjakan dan melenakan anak-anaknya, terutama saya sebagai anak pertama beliau. Saya harus tercetak mandiri dan mengayomi adik-adik. Secara otomatis ayah selalu membuat segala sesuatunya kondusif untuk kami belajar mandiri. Sejak kecil kami sebenarnya tidak terdidik manja meskipun sifat dasar kami adalah manja. Setiap ada kesempatan berwirausaha, ayah selalu mengajak saya terlibat di dalamnya. Seperti pasar ramadhan di alun-alun kota ketika saya masih SMP, saya diajak ayah untuk berjualan semangka di salah satu stan depan paseban. Selain itu, ayah juga sering mengajak saya membantu berjualan jamur di pengajian ahad pagi. Awalnya saya tidak terbiasa dan malu dengan kewirausahaan. Namun ayah saya yang menyulap semua ketidaknyamanan saya menjadi nyaman secara bertahap dan pelan-pelan. Seakan-akan ayah saya sedang bernyanyi lagu Bondan si Lumba-lumba yang liriknya seperti ini: tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi. Saya pun menjadi tersihir, sejak ayah saya mengajak berjualan, menumbuhkan jiwa wirausaha saya dari hal-hal kecil terlebih dahulu, yaitu dagang kecil-kecilan. Orang besar selalu diawali dari orang kecil, pertumbuhan badan juga seperti itu bukan? Manusia berbadan tinggi masa mudanya pasti pernah mengalami tinggi badan yang tidak tinggi.

Kerudung Jilbab Pelangiku

Jumat, April 05, 2013 0
Sebelum pulkam, aktifitas kulakan jilbab ataupun baju-baju pesanan sahabat-sahabat perempuan, para murobbiah, bulik-bulik, ibu guru, teman-teman ibuku, ibu-ibu tetangga rumah, dan semua perempuan terdekatku, agaknya sudah menjadi kebiasaan dua tahun terakhir di rantau. Kagak tau kenapa mereka lebih senang pesan jilbab dan baju di tempat yang jauh-jauh daripada mencari sendiri di tempat terdekat. Bela-belain transfer uang juga subhana Allah, luar biasa. Sebenarnya banyak alasan dari mereka. Ada yang alasannya karena bahan kain kerudungnya beda dan seneng modelnya karena ada yang lebar-lebar pake banget. Ada yang senang penampilan gaul dan alasannya karena baju model kodok jarang ada di Ponorogo. Tak sedikit dari mereka bilang karena tertarik apa yang aku kenakan. Intinya, aku senang jika ide dan gayaku bisa menginspirasi orang lain. Ya, karena mereka lah aku jadi senang bisnis kecil-kecilan dalam rangka membantu mendistribusikan barang dari Malang ke Ponorogo. Sistemnya sederhana sekali, mereka butuh dan aku bersedia, he he he. Aku senang jika melihat mereka senang dengan barang-barang yang kubawa. Semua ini sebagai selingan saja untuk menyalurkan hobi. Bukan pekerjaan utamaku, hanya dalam rangka senang membantu orang lain, tidak lebih. Berbagi kesenangan dengan orang lain. Aku senang melihat mereka lebih senang dariku.
Sore itu ada janji sama mbak kost untuk beli jilbab pelangi di Tanah Abang Malang, lumayan jauh dari kostan kami. Ternyata jilbab pelangi segiempat stok habis dan akan datang dalam waktu yang masih lama, kata penjaga Toko Tanah Abang. Pupuslah sudah untuk memiliki jilbab pelangi yang selama ini kuidam-idamkan. Sebenarnya sudah punya sejenis jilbab pelangi dari Bandung yang kudapatkan dari Malang Islamic Book Fair bulan lalu. Namun motifnya lebih kearah sembur menurutku. Tiba-tiba mbak kost mengingat satu tempat lagi yang menyediakan jilbab pelangi di Malang. Tempatnya tak jauh dari kostan kami. Kisah pencarian jilbab pelangi untukku ini, seperti kisah-kisah pencarian jodoh di film-film gitu, ceile. Saya dan mbak kost mencari-carinya di tempat yang jauh tidak ketemu, malah nemuin yang di deket-deket, wkwkwk. Ini namanya, gajah di pelupuk mata belum tampak malah sibuk mencari semut jauh-jauh.

Sahabat adalah Kebutuhan Jiwa

Kamis, April 04, 2013 0
Seperti catatan seorang sahabat hari ini, Life is Like a Birthday Cake. Terlihat enak warna-warninya di luar, namun sekalipun kita tak akan pernah bisa merasakan, jika kita tak memotong rotinya dan memakannya.

Nasib orang berbeda-beda, ada juga yang kebetulan sama nasibnya. Ada yang nampak menyenangkan, ada yang nampak menyedihkan. Semua yang nampak di luar jelas terlihat. Namun sekalipun kita tak akan pernah tau yang sejatinya, hingga kita masuk ke dalam dan melihat yang berada di dalam. Kita tak akan pernah tahu rasa roti yang nampak enak itu, jika kita "tak memotong rotinya, memakan, dan menikmatinya". Persahabatan itu adalah ketika kita makan roti tersebut, menikmati, serta merasakannya bersama-sama.

Rumus senasib itu tak selalu sama. Rumus kesedihan dan kebahagiaan juga tak selalu sama. Berbeda bukan berarti tak sama. Benar bila persahabatan yang sejati itu tidak ada. Tetapi persahabatan bukanlah kepentingan. Bukan karena kita tak senasib, lantas kita tak bisa saling mengerti. Bukan karena kita tak satu kepentingan, lantas kita bukan sahabat. Rasakan dengan hati yang terdalam. Persahabatan itu kesatuan ikatan batin, bukan kepentingan.

Sahabatku ada di mana-mana. Bukan kepentingan yang menyatukanku dengan mereka. Mereka selalu mengiringku jika kebetulan kepentingan kita sama. Mereka tetap mengiringiku, meskipun kita sibuk dengan kepentingan masing-masing. Jadi, bukan berarti jika kepentinganku dan mereka sudah tak sama, lantas mereka tak lagi kusebut sebagai sahabatku. Mereka tetap sahabatku, mereka selalu mengiringiku di hati dan di setiap bait doa. Mereka selalu sahabatku.

Bidadari Surga

Rabu, April 03, 2013 0
Ustadz Jefri Al Buchori (Alm.) - Bidadari Surga

source: http://www.youtube.com/watch?v=5z60fPo3q94

Subhana Allah... Suka dengan cara dakwah supel ala Uje...
Sudah supel kepada semua orang, bersikap baik kepada istri, shalih juga...
Semoga Ustadz penyeimbang ini bisa diambil pelajarannya yang berharga...
Dan pelajaran yang berharga itu tentu yang positif-positif saja...
Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama...
Kebaikan manusia akan terbukti setelah tiada :)




Tronton Raksasa

Jumat, Maret 29, 2013 0


Teringat saat ayah memaksaku untuk kursus mengemudi mobil. Tiga bulan lamanya aku kursus agar bisa nyetir mobil. Awalnya aku tidak setuju dengan paksaan ayah yang menuntutku harus bisa mengemudi mobil. Seorang wanita tidaklah wajib mengemudi mobil, pikirku. Namun apalah daya, aku hanyalah seorang anak yang harus mematuhi ayah tercinta.
Alasan ayah yang membuatku tak berdaya untuk menolak.
“Sunnah Rasulullah menyuruh mengajari anak-anaknya untuk berkuda. Di jaman Rasulullah memang menggunakan kuda, namun di  jaman kita sudah gak jaman kuda, adanya mobil. Berkuda dalam arti luas berarti bisa menunggang kendaraan yang membantu perjalanan jarak jauh. Nah, bisa juga nanti menggantikan ayah nyopir di saat mudik. Biar kalau ayah capek ada yang ganti. Atau jika Ayah sudah tidak ada, kalian (kamu, mama, dan adik-adik) bisa Ayah lepas dan tetap berpergian dengan aman menggunakan mobil.”
Menurut ayah di dalam mobil lebih aman jika harus ke mana-mana dengan jarak yang jauh.
Ketika itu barusan lulus dari kursus mengemudi awal tahun 2008. Langsung di uji deh tuh saya sama ayah. Waktu pergi ke pengajian ahad pagi. Pergi dari rumah ke tempat pengajian bersama ayah. Masih sedikit amatir, dredeg-dredeg gimana gitu rasanya jantungku, tapi harus berani. Dan akhirnya terbukti sampai ke parkiran, xixixi. Dan pulangnya dari ahad pagi, coba bayangkan. Di tengah keramaian jamaah yang bubar dari pengajian seumbruk-umbruk itu. Aku dipaksa ayah ngeluarin mobil dari parkiran dengan pagar yang pas-pasan dan lalu lalang kendaraan yang crowded, huhuhu. Ayaaaaaaahkuuu tegaa benaar. Tapi paksaan ini akhirnya membuahkan hasil, aku bisa pulang dengan selamat. Subhanaallah, Alhamdulillah, Allahuakbar!! *Ndesit
Ada lagi yang paling menegangkan di antara kedua kejadian itu. Pergi ke Gresik. Sesampainya di jalan
terabasan tiba-tiba ayah berhenti. Tepatnya di jalanan terabasan daerah Krian. Di situ ada yang namanya

Kisah tentang Persahabatan

Kamis, Maret 14, 2013 2
Saya suka cerita yang versi ini :)
Ini cerita tentang seorang anak manusia yang mencari kebenaran. Jauh lebih dari itu, menurutku ini cerita tentang persahabatan seorang anak manusia dengan panggilan Pie dan seekor harimau bernama Richard Parker. Persahabatan yang terjadi di atas perahu penyelamatan sekoci. Kisah Pi yang bertahan hidup cukup lama di tengah lautan samudera pasifik bersama sahabatnya yang buas
 
"...Richard Parker membawa hubungan kami sampai akhir. Tetapi dia menerobos masuk ke dalam hutan begitu saja. Dan kemudian dia, sahabatku yang buas mengerikan, yang membuat aku bertahan hidup, menghilang selamanya dari kehidupanku.
Setelah beberapa jam, orang-orang menemukanku, mereka membawaku pergi untuk menyelamatkanku. Dan aku menangis seperti anak kecil. Bukan karena aku mati-matian berusaha untuk bertahan, meskipun itu benar terjadi. Aku menangis karena Richard Parker meninggalkanku, hatiku hancur.
Ayahku benar, Richard Parker tak pernah melihatku sebagai temannya. Setelah semua yang telah kita lalui. Bahkan, waktu sampai di pinggir pantai itu, ia tak menoleh ke belakang. Tapi aku percaya, ada sesuatu yang lebih di dalam matanya, lebih dari refleksiku sendiri, menatap ke arahku. Aku tahu itu, aku merasakannya. Bahkan ketika aku tidak bisa membuktikannya.
Aku sudah begitu banyak kehilangan, keluargaku, kebun binatang, India, Anandi... Aku kira India dan seluruh kehidupan harus dilepaskan, tapi begitu menyakitkan jika tak sempat mengucapkan kata perpisahan.
Aku tak sempat berterima kasih kepada ayahku, untuk semua yang aku tahu dari dia. Untuk mengatakan bahwa tanpa pelajaran darinya aku tak akan pernah selamat.
Aku tahu, Richard Parker adalah harimau, tapi aku berharap aku bisa mengatakan: Sudah berakhir, kita selamat, terima kasih telah menyelamatkan hidupku. Aku menyayangimu, Richard Parker. Kau akan selalu bersamaku. Tapi aku tak bisa bersamamu."
 
Cerita yang luar biasa dalam sejarah kelautan. Keberanian dan ketekunan. Sangat sedikit yang percaya bahwa ia dapat bertahan hidup begitu lama di laut. Tak ada teman, hanya harimau benggala dewasa. .

Satu hikmah film ini untukku: I'll survive, wherever.

#LIFE of PIE, recommended.

Jejaring Sosial, Mulutmu Harimaumu

Minggu, Februari 17, 2013 0
Bertutur kata yang baik ketika pikiran, jiwa, dan raga sedang sehat juga baik, adalah biasa. Namun, bertutur kata yang baik saat emosi tidak stabil, jiwa porak poranda, dan akal sehat tak lagi di tempat, adalah luar biasa.
Luar biasanya lagi adalah ketika kita mau belajar menata hati agar tetap "bertutur kata yang baik saat marah", tak perlu sampai sumpah serapah atau mengeluarkan kata-kata yang bisa jadi lebih menyakitkan daripada penyebab marah itu sendiri, cukup didoakan saja, karena sebaik-baik balasan adalah milik Allah :)


Representatif lidah tak hanya dengan lisan, namun juga dengan tulisan. Facebook itu ibarat rumah kita, ketika kita membuka inbox, timeline, status, atau postingan-postingan orang lain kemudian kita berkomentar, dsb. adalah ibarat kita sedang bertamu. Sehingga gunakan adab bertamu sebagaimana mestinya, termasuk menutupi aib saudara sebagaimana Allah menutupinya dengan aman. Catatan malaikat kanan kiri tentunya juga akan berlaku, mereka juga bekerja di sini. Berhati-hatilah.


"esensi MENJAGA LISAN itu seperti apa sih?" tanyaku pada seorang sahabat

Brownies Kukus Sakina

Selasa, Januari 29, 2013 1
Okey, sebelum membuat kita siapkan alat dan bahan terlebih dahulu yuk.

Alat:
1. Mixer
2. Timbangan/Neraca
3. Sendok/Garpu,dsb.

4. Baskom
5. Kukusan
6. Kompor
7. Loyang
8. Panci Besar
9. Panci kecil

Bahan:
1. Tepung terigu 1/4kg
2. Telur 4 butir
3. Gula 200gram atau lebih boleh suka-suka tergantung kadar kemanisan yang diinginkan
4. Mentega 50 gram
5. Coklat Batang 250 gram
6. Ovalet 1 sendok teh
7. Kismis

Semua alat dan ukuran bahan bisa dikreasikan sendiri, segala perhitungan di atas adalah standartnya. Namun kata ibu jaman dahulu, semakin suatu resep tidak ada takaran yang pas, semakin berpeluang untuk menjadi enak. Dengan kata lain, takarannya sesuai dengan hati, rasakanlah dengan hati sampai terasa pas, masing-masing dari kita terutama kaum ibu mempunyai insting yang oke untuk ini, manfaatkanlah, hehe.
Tereng-tereng, dan caranya adalah sebagai berikut.

Sebelumnya, siapkan loyang dengan melumurinya mentega dan tepung terigu agar dalam proses pengkukusan nanti adonan tidak lengket setelah jadi. Siapkan kukusan, nyalakan api kecil, masukkan loyang yang telah siap ke dalam kukusan. Biarkan alat ini bekerja. Sisihkan kemudian kita membuat adonan :)

Pertama membuat lelehan coklat, lelehkan mentega dengan batang cokelat, caranya beri air di panci besar kira-kira setengahnya, jangan sampai penuh. Kemudian di atas panci besar yang berisi air tadi tempatkan panci kecil, di dalam panci kecil ini isi mentega dan cokelat  yang akan dilelehkan. (hanya berisi mentega dan cokelat, no air).

Kerudung Sifon dari Kampung Arab

Minggu, Januari 20, 2013 4
Hari ini, aku pergi ke kampung Arab bersama dua kawan rantauku di Malang. Tujuannya untuk membeli jilbab. Eitss, namun belinya tak asal beli, kami membeli untuk menjualnya kembali di kampung halaman. Istilah jawa-nya adalah kulakan, asyik. Sepertinya benar, "buah jatuh tak jauh dari akarnya, eh pohonnya", hehe. Jiwa wirausaha ayahku memang sudah lama merasuk dalam tubuh, namun akhir-akhir ini terasa begitu parah, sampai-sampai uang sudah hampir habis pun dibela-belain kulakan. Tau aja kalo mau pulang kampung, dihabis-habisin buat kulakan. Semoga cukup sampai tujuan yak, heem.
Dalam masa uji coba, aku membeli empat potong jilbab berbahan kain sifon. Konon katanya bahan ini sedang menjadi favorit di kalangan remaja. Bahan ini semacam paris, namun lebih tebal dan halus. Aku membeli dengan lebar yang cukup untuk sebuah jilbab segiempat agar tidak terawang. Aku juga memilih warna yang tidak terlalu muda, karena jika terlalu muda akan terlihat sedikit terawang. Kita harus tetap syar'i, meski kita suka mengikuti tren. Ingat, harus tetap menjadi pematuh syariah yak 8).
Cukup bagus dan menarik kulakan jilbab di sini. Aku membeli warna peach, ungu tua, orange segar, dan merah hati. Doakan semoga orang-orang di kampungku banyak yang suka ya :)
Jika yang baca juga suka, boleh pesan deh di sini, kasih komentar di tulisan yang ini. Limited Edition lho, hehehe.
bahan: kain sifon polos halus
lebar: 1.15 cm
harga: 35.000 rupiah

Kursus Menjahit

Sabtu, Januari 19, 2013 20
Mengingat kedua mbah putri saya yang di Gresik maupun yang di Ponorogo (almh.) adalah seorang penjahit, maka merasa malu jika cucu putri-nya tidak bisa menjahit, hehe. Sebenarnya keinginan ini sudah sejak lama, namun baru muncul serta bisa merealisasikannya akhir-akhir ini.
Semua perempuan pasti memiliki naluri keibuan. Satu impian yang ingin saya lakukan ketika menjadi ibu adalah membuatkan baju untuk anak-anak. Tak lama Allah memperlancar keinginan saya untuk belajar. Insya Allah dalam waktu dekat saya akan belajar menjahit bersama bunda. Beliau adalah tukang penjahit baju saya selama di Malang. Mengapa dipanggil bunda? Ceritanya karena anak semata wayang beliau memanggil Bunda. Nama sebenarnya Ibu Arafah.
Hari itu saya melangkahkan kaki menuju rumah bunda untuk menjahitkan baju gamis. Saya dan seorang kawan yang ingin belajar menjahit berkeinginan menyampaikan maksud ini kepada beliau. Ceritanya lagi nih, sekali tempuh dua maksud tersampaikan. Maksud pertama menjahitkan kain untuk baju gamis, dan maksud kedua adalah belajar menjahit bersama bunda. Sebelumnya sempat berdebar-debar, kira-kira bunda mau gak ya ngajarin kita. Dalam feeling saya, melihat bunda yang ramah seperti itu, saya menyimpulkan bahwa bunda bersedia. Sebelum diukur, kami sudah menyinggung soal belajar menjahit. Amazing, respon bunda begitu cepat. Bunda juga bilang bahwa pernah ada yang seperti kami juga belajar di tempat bunda, yaitu mahasiswi semester akhir yang sudah mau pulang ke kampung halamannya masing-masing dan ingin membawa bekal keahlian menjahit. Tak tanggung-tanggung, bunda juga memotivasi kita bahwa karena semua ada ilmunya maka semua itu bisa dipelajari. So sweet, semoga kami bisa bertahan hingga final.
Setelah saya diukur bunda untuk keperluan pembuatan gamis (maksud pertama tadi), bunda langsung menuliskan peralatan dan bahan-bahan yang harus kami miliki untuk belajar menjahit. Bunda mencatatkannya di kertas, dan menyuruh kami membeli semua itu di toko khusus penjualan alat-alat menjahit di daerah Dinoyo. Alat dan bahan yang dituliskan di secarik kertas itu adalah:
1. Alat tulis
2. Buku besar (folio)
3. Pensil merah biru atau spidol
4. Skala (penggaris kertas)
5. Jarum pentul
6. Gunting
7. Kertas blat
8. Rader


Semoga kami lulus hingga tingkat mahir.
Alhamdulillah, mesin jahit di rumah akan segera dinaikkan ke atas lagi dan bisa bermanfaat. Doakan kami ya teman-teman :)

[Repost] Sebuah Nasehat untuk Nasehat

Jumat, Januari 11, 2013 0

Wudhu seperti itu tuh salah!” seseorang berkopiah dengan baju koko putih bersih tiba-tiba bercelutuk ketika melihat seorang pria sedang berwudhu.
Seketika juga sang pria tersentak dan terhenti dari wudhunya. Kepada siapa lagi pria berbaju koko ini berbicara kalau tidak kepadanya karena dia lah satu-satunya yang berwudhu saat itu. Sedangkan yang lainnya hanyalah bocah-bocah yang ramai bermain dalam keceriaan. Saat itu juga tiba-tiba keramaian bocah terhenti. Seluruh mata kini reflek menatap pria dengan parfum yang tercium harum tersebut dan kemudian berbalik menatap pria yang sedang berwudhu.

“Terus bagaimana yang benar?” sang pria pun akhirnya balik bertanya dengan wajah sedikit merah padam. Suaranya serak seperti menahan amarah. Rupanya sang pria sedikit jengkel juga walaupun dia menyadari bahwa dirinya salah. Tepatnya sang pria kesal karena malu. Di sana banyak orang dan banyak anak kecil juga salah satu putranya yang kini menyaksikan ayahnya yang tak becus dalam berwudhu.

Dalam hati kini pria membatin “Mentang-mentang banyak ilmunya!” alih-alih merasa berterima kasih karena tengah hendak dibetulkan wudhunya, sang pria malah beralih meredam sakit hati dalam hati karena telah ditegur terang-terangan di depan orang banyak. Sang pria hanyalah manusia biasa yang pastinya punya perasaan.

Sedikit merenung tadi malam setelah membaca sebuah buku pada bab Nasihat dan akhirnya membuat saya tergerak menuliskan ini. Bukan karena apa-apa namun lebih karena saya amat tertohok dengan setiap baris kata-kata di dalamnya. Karena saya baru sadar bahwa ternyata menasehati itu amat tinggi pahalanya di sisi Allah. Dan karena saya juga miskin ilmu sehingga tak dapat menasehati, maka tidak apalah, semoga sepenggal tulisan yang merupakan rangkuman dari beberapa tulisan ini merupakan sebuah nasihat yang baik.