Hari ini, aku pergi ke kampung Arab bersama dua kawan rantauku di Malang. Tujuannya untuk membeli jilbab. Eitss, namun belinya tak asal beli, kami membeli untuk menjualnya kembali di kampung halaman. Istilah jawa-nya adalah kulakan, asyik. Sepertinya benar, "buah jatuh tak jauh dari akarnya, eh pohonnya", hehe. Jiwa wirausaha ayahku memang sudah lama merasuk dalam tubuh, namun akhir-akhir ini terasa begitu parah, sampai-sampai uang sudah hampir habis pun dibela-belain kulakan. Tau aja kalo mau pulang kampung, dihabis-habisin buat kulakan. Semoga cukup sampai tujuan yak, heem.
Dalam masa uji coba, aku membeli empat potong jilbab berbahan kain sifon. Konon katanya bahan ini sedang menjadi favorit di kalangan remaja. Bahan ini semacam paris, namun lebih tebal dan halus. Aku membeli dengan lebar yang cukup untuk sebuah jilbab segiempat agar tidak terawang. Aku juga memilih warna yang tidak terlalu muda, karena jika terlalu muda akan terlihat sedikit terawang. Kita harus tetap syar'i, meski kita suka mengikuti tren. Ingat, harus tetap menjadi pematuh syariah yak 8).
Cukup bagus dan menarik kulakan jilbab di sini. Aku membeli warna peach, ungu tua, orange segar, dan merah hati. Doakan semoga orang-orang di kampungku banyak yang suka ya :)
Jika yang baca juga suka, boleh pesan deh di sini, kasih komentar di tulisan yang ini. Limited Edition lho, hehehe.
![]() |
bahan: kain sifon polos halus lebar: 1.15 cm harga: 35.000 rupiah |
4 komentar
Write komentarnumpang lewat :)
Replymaaf boleh kasih ralat, mungkin maksud ukhti bukan jilbab tapi kerudung. jilbab beda dengan kerudung. .. .
Replymonggo Pak...hehe
Replyoke, boleh-boleh ralat ditampung, terima kasih :)
Replybismillah EmoticonEmoticon