Ahad siang menjelang sore, saya dan 2 orang teman sedang berada di salah satu gedung Universitas Islam milik pemerintah di kota Malang. Disana sedang berlangsung acara wajib sebuah penerbit, untuk mengangkat anggota barunya. Dimulai dari pembicaraan kosong kami bertiga saat ishoma. Selesai mengambil wudhu, sholat berjamaah, dan setelah itu akan bersegera melangkahkan kaki menuju tempat acara yang kira-kira sudah 4 jam berada di situ, sebelum balik (masih didepan masjid yang megah kutemui surat Al-Alaq di kubah dalamnya).
Ayoklah segera balik, apalah itu yang diobrolin euy? ayo2 capcus seruku (berlagak, padahal mereka dengan setia didepan masjid menungguku yang notabene lelet kek sipud neh hingga selesai sholat, hoho).
Usut punya usut ternyata mereka sedang ngobrolin SMS lucu, ada yang apalah itu pake kata2 seperti ini smsnya:
"nih bacaa ayo tebak, temanku itu temannya teman temanku, temannya temannya itu punya teman temannya temanku,bla-bla-bla..nah,temannya itu sebenarnya temannya siapa hayo?", ada lagi ini coba baca "orang gali kuburnya tukang maksiat yang berkali2 mendengar adzan didalamnya, eh ternyata radio tukang gali kubur tertinggal didalamnya..", waduh apa sih teman2 ini ada-ada saja gak penting banget deh.. jadi gak nyambung kan tuh ceritanya!
"eh,ukhtiii........tau nggak tere-liye mo ada nerbitin buku baru lagi.",(mengalih bab pembicaraan).
ohya? jawabku senang. "iya, serial anak-anak mamak aja belum habis kubaca dah mau terbit lagi april nanti..dan apa kau tahu ukhti judulnya? judulnya: Ayahku dalam kurung BUKAN seorang Pembohong." ujarnya. teman disampingku satunya oh, so sweat...haduh kami bertiga menjadi melow campur aduk.
Sentak hatiku bergetar, mataku berkaca-kaca meningat sosok nan jauh disana. SubhanALLAH. sehebat inikah penulis yang memang hebat itu langsung menyentuh hanya lewat judul novel saja. Allahurobbi..
Ingatanku pun melayang . Ayahku dengan segala kebaikan, kesabaran, dan kebijaksanaannya.
Teringat pada peristiwa kurang lebih 8 tahun yang lalu, 8 tahun lalu yang sekarang kusesali mengapa aku tak menuruti maunya ayah dulu. Yaa Robbi.. .
diacara itupun jadi berkecamuk pikiran-pikiran yang aneh-aneh padahal acara masih berlangsung, sedikit tak konsen jadi terlamun sedaya mengingatnya.
Ayah, ayah, dan ayah,
lagi-lagi dan lagi ayah..
terlalu sensitif hatiku untuk sosok yang sederhana namun luar biasa itu.
JUJUR dan POLOS, polos namun TAHU, polos namun MENGERTI.
ayah..............kapan-kapan ajarin angon kambing ya, masa' hanya dek fadhi aja.......
ayah, terimakasih atas pemaksaan kursus mengemudi 3,5 tahun yang lalu (skrg sadar apa manfaatnya)..
ayah, becaknya buat angkut zakat ma kambing waktu hari raya aja ya.. (hal terunik yang pernah dilakukan ayah, beli becak)
Yaa Gusti, beliau banyak mengajariku kesederhanaan dan arti sebuah kejujuran.
hanya saja hamba yang tak teratur oleh ini semua, Astaghfirullah.
Ayoklah segera balik, apalah itu yang diobrolin euy? ayo2 capcus seruku (berlagak, padahal mereka dengan setia didepan masjid menungguku yang notabene lelet kek sipud neh hingga selesai sholat, hoho).
Usut punya usut ternyata mereka sedang ngobrolin SMS lucu, ada yang apalah itu pake kata2 seperti ini smsnya:
"nih bacaa ayo tebak, temanku itu temannya teman temanku, temannya temannya itu punya teman temannya temanku,bla-bla-bla..nah,temannya itu sebenarnya temannya siapa hayo?", ada lagi ini coba baca "orang gali kuburnya tukang maksiat yang berkali2 mendengar adzan didalamnya, eh ternyata radio tukang gali kubur tertinggal didalamnya..", waduh apa sih teman2 ini ada-ada saja gak penting banget deh.. jadi gak nyambung kan tuh ceritanya!
"eh,ukhtiii........tau nggak tere-liye mo ada nerbitin buku baru lagi.",(mengalih bab pembicaraan).
ohya? jawabku senang. "iya, serial anak-anak mamak aja belum habis kubaca dah mau terbit lagi april nanti..dan apa kau tahu ukhti judulnya? judulnya: Ayahku dalam kurung BUKAN seorang Pembohong." ujarnya. teman disampingku satunya oh, so sweat...haduh kami bertiga menjadi melow campur aduk.
Sentak hatiku bergetar, mataku berkaca-kaca meningat sosok nan jauh disana. SubhanALLAH. sehebat inikah penulis yang memang hebat itu langsung menyentuh hanya lewat judul novel saja. Allahurobbi..
Ingatanku pun melayang . Ayahku dengan segala kebaikan, kesabaran, dan kebijaksanaannya.
Teringat pada peristiwa kurang lebih 8 tahun yang lalu, 8 tahun lalu yang sekarang kusesali mengapa aku tak menuruti maunya ayah dulu. Yaa Robbi.. .
diacara itupun jadi berkecamuk pikiran-pikiran yang aneh-aneh padahal acara masih berlangsung, sedikit tak konsen jadi terlamun sedaya mengingatnya.
Ayah, ayah, dan ayah,
lagi-lagi dan lagi ayah..
terlalu sensitif hatiku untuk sosok yang sederhana namun luar biasa itu.
JUJUR dan POLOS, polos namun TAHU, polos namun MENGERTI.
ayah..............kapan-kapan ajarin angon kambing ya, masa' hanya dek fadhi aja.......
ayah, terimakasih atas pemaksaan kursus mengemudi 3,5 tahun yang lalu (skrg sadar apa manfaatnya)..
ayah, becaknya buat angkut zakat ma kambing waktu hari raya aja ya.. (hal terunik yang pernah dilakukan ayah, beli becak)
Yaa Gusti, beliau banyak mengajariku kesederhanaan dan arti sebuah kejujuran.
hanya saja hamba yang tak teratur oleh ini semua, Astaghfirullah.