Cantik itu Tergantung yang Memandang

Senin, Juli 01, 2013
Di bank swasta, mbak teller melayani transaksi-ku
aku: subhanaallah... cantik sekali mbak yg di teller ini, smart dan baik juga, benar-benar cantik luar dalam.

10 menit kemudian aku ke toko kerudung langganan

Di toko kerudung, setelah lama koordinasi dan akhirnya aku berpamitan pulang
mbak penjaga: "wajahnya mbak kok selalu telihat fresh, tidak layu, kunci-nya apa mbak?"
aku: "hah??? masa sih?..apa yaa, senyum.."
penjaga toko: "masa cuma itu, aku senyum melulu ndak kayak mbak.."
aku: "haaishhh, rajin wudhu."
penjaga toko: "pokoknya saya suka melihat mbak, manis-nya alami menyenangkan, beneran ini bulan puasa gak boleh bohong."
aku: hahh????grrrrrr manis alami? gulaku kali yee.

*fitnah dunia ya judulnya

Cantik itu relatif ya, tergantung yang memandang. Satu yang tak boleh kita ingkari adalah kesyukuran kita kepada Alloh karena telah menciptakan sebaik-baik bentuk. Jauh yang lebih penting dari itu semua, kita pasti cantik jika mempunyai hati yang cantik. Kecantikan itu terpancar dari hati yang cantik. Percayalah. Tak ada yang perlu diubah dari semua ciptaan Alloh. Hanya mempercantik hati, semuanya akan terpancar indah. Mempesona. 
Selamat mencoba.







Kecantikan hakiki adalah kecantikan abadi yang tak pernah berubah, tak pernah mati dan tak pernah lekang termakan zaman ataupun waktu. Kecantikan yang terpancar dari kesantunan, kelembutan, keramahan, kerendahan hati, ketaatan serta kecintaan pada Rabb dan Rasulnya. Seperti kecantikan sejati yang terpancar lewat kecerdasan Aisyah ra., kebijaksanaan Khadijah ra., ketaatan Fatimah Az Zahra, ketabahan Siti Hajar dan keimanan Siti Masyitah.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

bismillah EmoticonEmoticon