[Repost 4] Parenting Class

Senin, Oktober 08, 2012 0
Pemateri: Ustadz Dwi Aprianto dan Ustadzah Febriana Rismayanti
Moderator: dr. Fajar N.
Bagaimana Karakter Orang Tua Ideal Menurut Islam?
Gambaran orang tua ideal itu Rasulullah SAW. Perhatikan kisah Nabi Sulaiman as. dengan rombongan semut. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya.” Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkai ridhai, dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (QS An-Naml:18-19)
Hal yang sangat menarik dari kisah Sulaiman di lembah semut tersebut adalah bahwa ketika melihat sikap seekor ratu semut, Sulaiman as. langsung teringat kedua ibu bapaknya.

Apa hubungan ratu semut dengan orang tua?
Ternyata, jika diperhatikan, sikap ratu semut dalam menghadapi anak-anaknya maka di sana akan diperoleh pelajaran berharga betapa ratu semut adalah tipe orang tua yang sangat ideal yang semestinya diteladani setiap orang tua.
Pelajaran dari Semut untuk Orang Tua:
• Ratu semut adalah pelindung dan teladan bagi semut yang lain
• Semut adalah binatang komunal dan selalu bekerja sama untuk kepentingan bersama
• Semut sangat rukun dan saling menyayangi
• Semut adalah binatang pekerja keras, kuat, dan kreatif
• Semut adalah binatang yang rajin “menabung” dan visioner
• Semut suka berbagi, tidak rakus, dan tidak menang sendiri
• Semut hidup teratur dan disiplin

Paham Pernikahan:
• Menikah adalah sarana beribadah kepada Allah SWT
• Keluarga SAMARA adalah tulang punggung ummat dan Negara
• Menikah adalah tumbuhnya cinta karena Allah SWT kepada pasangan
• Menikah adalah bersatunya 2 keluarga
• Menikah adalah memberikan persembahan yang terbaik kepada Allah SWT, yaitu pasangannya
• Menikah adalah sarana berbakti kepada orang tua
• Menikah adalah harapan untuk membentuk generasi yang terbaik
• Pernikahan adalah senantiasa berkorban untuk pasangan, bukan untuk menuntut diperhatikan

[Repost 3] Ikhlas Berproses

Senin, Oktober 08, 2012 0
Pemateri: Ustadz Salim A. Fillah
Moderator: Arief Budi L., SE

Ta’aruf merupakan istilah yang rawan dalam proses penjagaan hati. Pada zaman Rasulullah SAW, seseorang yang ingin mencari calon istri tidak perlu ta’arufan dengan calon istrinya cukup ta’arufan dengan ayah si calon istri tersebut karena anak adalah cerminan dari ayahnya. Itu jaman doeloe, hehehe. Memangnya sekarang bagaimana? Lanjut yuk :)

Kalau sekarang mah sulit banget eaa jika kita ingin mengenal calon kita hanya dengan mengenal ayahnya doank, cz anak jaman sekarang tuh yaa… udah gak murni sebagai cerminan dari orang tuanya terutama ayahnya. Sudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Kasarnya, kita ini anaknya lingkungan hehehe.

Oleh karena itu, muncullah istilah ta’aruf-an dengan tujuan agar kedua pihak bisa saling mengenal sehingga mampu merencanakan step-step yang akan mereka jalani selanjutnya. Ta’arufan ini untuk menyatukan visi dan misi di antara keduanya. Sevisi dan semisi inilah yang menjadikan pernikahan menjadi barokah.

Kata Kunci Ta’aruf
• Ada perbedaan
• Perbedaan itu bukan untuk memperuncing tapi agar bisa lebih saling mengenal
• Membicarakan masalah TAQWA kepada Allah SWT

Kita sering mendengar istilah pacaran? Sebenarnya awal mula munculnya istilah tersebut dari mana sih? Istilah pacaran tuh sebenarnya berasal dari suatu daerah, entah di Kalimantan atau Sulawesi, saya lupa neh :(
Ceritanya gini, dulu, di daerah tersebut, jika seorang laki-laki menyukai seorang perempuan dan ingin menikahinya maka dia akan meniup seruling sambil mendendangkan sebuah lagu di atas pohon yang sekiranya dekat dengan rumah gadis tersebut. Tiupan seruling dan lagu tersebut emang sengaja dikeraskan agar ayah si gadis mendengarnya sehingga dia tertangkap basah oleh si ayah tersebut. Kalo dia udahketangkep basah, maka dia akan dipanggil oleh ayah si gadis. Si ayah akan bertanya:

[Repost 2] Indahnya Menjaga Hati

Senin, Oktober 08, 2012 0
Pemateri: Ustadz Endri Nugraha Laksana
Moderator: Gamal, S.Ked.

Menurut Ustadz Endri, hati itu merupakan sesuatu yang unik dan dapat dibolak-balikkan. Allah SWT yang menjadi dinding atau pembatas antara kita dan hati kita. Oleh karena itu, jika kita ingin meneguhkan hati kita maka satu-satunya cara ialah dengan berserah dan mendekatkan diri kepada Dzat yang mampu membolak-balikkan hati manusia, yaitu Allah SWT. 

Jadikanlah Allah SWT sebagai kekasih yang tertinggi dalam kehidupan kita. Tak ada sesuatu pun yang menandingi kenikmatan saat berjumpa dengan kekasih kita, Allah SWT. Ada hadits yang menyebutkan, “Nanti di akhirat, kamu dapat melihat wajah Allah SWT bagaikan bulan purnama.” Kenikmatan inilah yang menjadikan seorang wanita (pada zaman Rasulullah SAW) berdoa kepada-Nya dengan doa yang sederhana tetapi syarat makna, yaitu “Ya Allah, jadikanlah hamba sebagai tetangga-Mu di akhirat kelak.”
Jika dibaca sekilas memang doa tersebut terlihat sangat sederhana. Namun, jika kita perhatikan dan pahami secara baik-baik, betapa syarat makna doa tersebut. Wanita itu hanya ingin menjadi tetangga Allah SWT agar setiap detik, setiap menit, kapan pun dia mau, dia bisa melihat wajah Allah SWT yang dapat memberikan kenikmatan yang tiada duanya diantara kenikmatan-kenikmatan lain yang Allah SWT berikan kepada hamba-hamba-Nya.

Sesungguhnya, Islam itu bukanlah agama yang dilandasi kekerasan. Begini dilarang. Begitu dilarang. Ini nggak boleh. Itu nggak boleh. Terus gimana donk yang dibolehin? Beberapa umat Islam yang kurang mengerti dan memahami ajaran Islam dengan baik dan tepat, mungkin akan merasa terkekang dengan agama ini. Namun, jika kita mampu memahami dan mengerti islam dengan baik, tentu hidup kita akan terasa tentram. Tak akan merasa terbebani oleh larangan-larangan yang memang harus kita tinggalkan.Toh itu demi kemaslahatan kita juga? :)

Manisnya iman yang akan menuntun kita untuk memahami dan mengerti islam dengan baik dan tepat sehingga kita mampu menjalankan roda kehiduan sesuai syariat-syariat islam. Menurut Ustadz Endri, manisnya iman untuk memahami Islam dapat menimbulkan kerinduan kepada Allah SWT, kekasih kita yang tertinggi.

Islam tidak pernah melarang adanya “RASA CINTA” kepada lawan jenis. Hanya saja, kapan waktu yang tepat untuk mengekspresikan “RASA” itu, bagaimana cara yang diperbolehkan untuk mengekspresikannya. Inilah yang harus kita kelola dengan baik dan tepat. Jika “RASA” itu ada, belum tentu harus dituruti, janganlah dilebih-lebihkan, namun KELOLA RASA ITU DENGAN BAIK :)

[Repost 1] Kesehatan Reproduksi

Senin, Oktober 08, 2012 0
Pemateri: Dr. dr. Loeki Enggar, M.Kes., Sp.Park.
Moderator: Nur Hidayati Azhar, S.Ked.

Banyak yang harus kita persiapkan jika ingin menuju ke janjang pernikahan, baik persiapan fisik, mental, maupun sosial. Jika ketiga sistem tersebut dapat diintegrasikan dengan baik dan tepat, insyaAllah pernikahan tersebut akan menghasilkan kehidupan keluarga yang harmonis, selaras, dan seimbang. Pernikahan tersebut akan menjadi : Pernikahan SAMARA: sakinah, mawaddah, wa rahmah :) 

Salah satu persiapan fisik yang kita butuhkan adalah menjaga kesehatan organ reproduksi kita yang notabene organ yang memegang peranan penting dalam proses pembentukan generasi baru. Bukankah salah satu tujuan diadakannya pernikahan untuk menghasilkan generasi baru? hehehehe

Kesehatan Reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, namun dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

Hak Reproduksi dapat dijelaskan sebagai “setiap orang baik laki-laki maupun perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas social, suku, umur, agama, dll) mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab (kepada diri, keluarga, dan masyarakat) mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta untuk menentukan waktu kelahiran anak dan dimana akan melahirkan.”

Sebagai calon pasangan (bagi yang belum nikah) dan pasangan (bagi yang telah nikah) sudah sewajarnya jika kita senantiasa memelihara dan menjaga kesehatan reproduksi kita. Organ reproduksi yang baik dan sehat tentu akan menghasilkan produk yang sehat pula, dan sebaliknya.

Berikut merupakan cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Reproduksi:
a. Penjagaan Umum
• Mandi
• Wudhu
• Istinja
b. Penjagaan Khusus bagi Laki-laki
• Mencukur rambut kemaluan
• Berkhitan
c. Penjagaan Khusus bagi Perempuan
• Cara istinja
• Mencukur rambut kemaluan
• Kebersihan pada saat haid
• Pkaian dalam/celana panjang yang tidak ketat
• Bahan tidak terbuat dari nilon

Status Gizi juga mempunyai pengaruh yang penting terhadap kesehatan organ reproduksi. Kebutuhan zat gizi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas, dan status gizi seseorang. Zat gizi dibutuhkan untuk penyempurnaan pertumbuhan, dan fungsi organ reproduksi. Kekurangan nutrisi akan mempengaruhi sistem reproduksi. Misalnya, anemia dan status gizi yang kurang dapat menyebabkan seorang perempuan melahirkan bayi BBLR dan terjadi perdarahan saat melahirkan. Banyak penelitian membuktikan bahwa gizi