Terapi Uap untuk Bayi Batuk Flu

Sabtu, April 27, 2013
Hari ini saya begadang tidak tidur semalaman setelah lembur.
Ceritanya..... bayi mbak Irma (mbak kost dari Medan yang sedang studi S3 di Malang) nangis tidak berhenti-henti, sedangkan jam dinding menunjukkan pukul 00.30 WIB. Sudah seminggu lebih dik Zaki (nama bayi mbak Irma) mengalami flu-batuk berat, kasihan. Setelah lebaran kemarin, mbak Irma harus balik ke Malang meneruskan studi S3, sedangkan suami harus tetap bekerja di Medan. Mbak Ima jadi sendirian dan membawa dedek Dzaki anak pertamanya yang masih berumur 5 bulan ke Malang. Tidak mungkin jika harus berpisah dengan ibunya sementara dik Dzaki masih berumur bayi.

Tadi malam, kami ikut panik ketika mbak Ima panik. Untungnya kami juga terlalu expert menenangkan adik kecil, hwek -_-', meskipun ujungnya juga dik Dzaki hanya tidur 3 jam. Sedangkan akhirnya saya tidak tidur sampai pagi, baru paginya pukul 6.30 saya tepar sampai pukul 11.00 (kok jadi curhat :D). Batuk dan dahak yang ada di tenggorokannya, membuat dik Dzaki tidak bisa tidur pulas. Orang dewasa saja jika terkena batuk terlebih flu juga bakalan tidak bisa tidur menahan gatal dan sulitnya bernapas lewat hidung. Apalagi anak bayi, oh kasihan sekali dedek Dzaki. Saya pun membantu mbak Ima dengan bertanya pada teman-teman jejaring sosial. Banyak teman satu FLP Malang yang sudah berpengalaman, di antaranya istri Pak Dar dan istri Pak Day. Mbak Agie istri Pak Day menyarankan untuk lebih banyak disusui dan skin to skin (kata mbak Agie, skin to skin itu bunda/ayah pelukan sama anak tanpa memakai baju). Sedangkan mbak Uka (Uswatun Khasanah) istri Pak Dar yang juga seorang dosen FK di Universitas Brawijaya memberikan jawaban yang cukup lengkap dan menolong, serta menambah pengetahuan kami. Kata mbak Uka:
Diuap sendiri di rumah, posisi bayi pas diuap ditelungkupkan, jadi ingus yg di hidung bisa netes keluar. Kalau batuk, posisi didudukkan,biar ndak sampe muntah. Kalau demam, selama belum sampe 39 celcius, cukup dipeluk bundanya (tapi si dedek dan bunda ndak pake baju). ASInya dibanyakin,emang agak susah nenen klo pas batuk/pilek, jadi nenen-nya sedikit-sedikit tapi sering. Kalau sudah sampe ada lendir buanyak di saluran napasnya..yaaa..ke dokter aja... soalnya itu berarti uda ada radang di tenggorokannya. Oya... bundanya minum madu n habatussauda... biar imun si kecil meningkat. Oya..batuk/pilek pada bayi lebih sering disebabkn oleh virus, jadi jangan mau kalau dikasih antibiotik. Pilih dokter anak yg tepat, beberapa dokter anak cuma mengatasi gejala, tapi penyebabnya gak diselesaikan. Usahakan batuk/pileknya gak lebih dari seminggu, pada bayi batuk/pilek yg berkepanjangan bisa menyebabkan otitis media/infeksi salurangan telinga.

Kemudian saya juga search di internet tentang flu batuk pada bayi dan cara mengatasinya serta cara uap bayi. Uap bayi dikenal efektif untuk meluluhkan dahak pada bayi.

Langkah-langkah bagaimana cara melakukan terapi uap, kurang lebih seperti ini:
1. Pertama-tama, yang harus disiapkan adalah air panas di baskom, atau agar lebih efektif menjaga kehangatan dan uap tetap menyebar di seluruh ruangan, gunakan alat penanak nasi / magic com yang ada penghangatnya untuk merebus airnya, karena ketika air mendidih, penanak nasi ini akan mengeluarkan uap terus menerus dari titik lubang tertentu, ini artinya lebih efektif untuk mengeluarkan uap dari lubang tersebut.
2. Kemudiaan, meneteskan 10-15 tetes minyak kayu putih ke dalam baskom /  magic com.
3. Baskom air panas yang sudah ditetesi minyak kayu putih tersebut atau magic com yang telah siap kemudian diletakkan pada pojok kamar bayi.
4. Terapi uap ini akan membantu melembabkan, jika ruangan berAC, matikan AC karena AC membuat suhu menjadi kering.

Udara yang lembab inilah yang membantu lendir menjadi encer dan keluar. Tidak sembuh dalam 1-2 hari saja memang, harus sabar. Kalau batuknya mengkhawatirkan, silahkan ke dokter  yang menggunakan konsep Rationale Use of Medicine (RUM).
#Belajar dari Dik Dzaki dan Ummi-nya :)

Kecantikan hakiki adalah kecantikan abadi yang tak pernah berubah, tak pernah mati dan tak pernah lekang termakan zaman ataupun waktu. Kecantikan yang terpancar dari kesantunan, kelembutan, keramahan, kerendahan hati, ketaatan serta kecintaan pada Rabb dan Rasulnya. Seperti kecantikan sejati yang terpancar lewat kecerdasan Aisyah ra., kebijaksanaan Khadijah ra., ketaatan Fatimah Az Zahra, ketabahan Siti Hajar dan keimanan Siti Masyitah.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

bismillah EmoticonEmoticon