Tayangan yang salah, atau kita yang tertohok?
Miris ya melihat hal kecil selalu diseterukan oleh orang-orang islam di negeri tercinta ini, Indonesia. Seperti acara tayangan favorit saya di Trans 7 yang baru-baru ini begitu menarik hati, malah akan dihilangkan. Padahal tayangan ini edukatif dan sarat manfaat. Apakah tayangan ini yang salah atau kitanya yang terlalu tertohok?
Miris ya melihat hal kecil selalu diseterukan oleh orang-orang islam di negeri tercinta ini, Indonesia. Seperti acara tayangan favorit saya di Trans 7 yang baru-baru ini begitu menarik hati, malah akan dihilangkan. Padahal tayangan ini edukatif dan sarat manfaat. Apakah tayangan ini yang salah atau kitanya yang terlalu tertohok?

Prinsip mencari ilmu itu seperti gelas setengah isi setengah kosong. Kita memiliki prinsip adalah bagian yang setengah isi, setengahnya yang kosong bisa kita isi dengan pengetahuan-pengetahuan baru. Pengetahuan yang baru itu bisa jadi lebih benar dari prinsip yang sudah kita miliki di gelas, atau bisa jadi yang baru malah salah kaprah. Oleh dikarenakan hal tersebutlah, seperti catatan open mind saya sebelumnya, kita harus mempunyai filter. Filter yang baik adalah milik orang-orang yang senantiasa menjaga hubungan kedekatannya dengan Allah. Selain itu landasan yang kuat juga harus kita miliki agar tidak terjebak dalam kesalahan berselimutkan kebaikan, karena semuanya akan dimintai pertanggungjawaban. Kita tidak akan ditanya berapa banyak yang mengikuti ajaran yang kita pelajari atau sosok siapa yang mengajarkannya. Namun kita akan ditanya soal ilmu dan pengetahuan itu sendiri.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al Isra:36)
Membaca status dari status nasehat, saya jadi lebih tahu mengapa program favorit yang seharusnya dicintai umat islam ini tiba-tiba diprotes oleh orang islam itu sendiri. Aneh bin heran saya merasakannya. Ternyata persoalannya adalah tayangan yang menurut mereka 'shalawat dilarang oleh khazanah trans7' padahal sebenarnya tidak begitu, shalawat itu disunnahkan, akan tetapi yang disunnahkan adalah shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
Rujukan bisa dibaca di sini.
Saya jadi sedikit mengingat tentang materi pengajian dengan seorang murobbiah saya soal sholawat. Beliau menjelaskan bahwa "Sayyidina" itu artinya "Tuanku", jika sholawat yang menyertakan "sayyidina" ini dipakai dalam sholat memang tidak boleh karena dalam sholat yang kita Agung-kan hanyalah Satu Yang Maha Agung yaitu Allah SWT. Nah lain lagi ceritanya ketika dilafazhkan di luar sholat. Di luar kita bisa mengungkapkannya oleh karena kecintaan kita yang begitu mendalam terhadap baginda Rasulullah SAW. dan para sahabat-sahabatnya seperti "Sayyidina" Ali bin Abi Thalib. Allahuta'ala 'alam bisshowab.
Hanya berhati-hati untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya. Karena dalam sholat, kita harusnya hanya mengESAkan Allah azza wajala :)
bismillah EmoticonEmoticon