Perempuan Multitasking

Sabtu, November 14, 2015 0
Dalam masalah pekerjaan yang lebih melibatkan pikiran (bukan perasaan), benarlah jika perempuan itu multitasking, dapat mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu atau sebut saja di saat yang bersamaan. Otak pada perempuan memiliki saraf penghubung (corpus collosum) yang cukup besar antara otak kanan dan kiri. Berbeda dengan pria yang memiliki saraf penghubung lebih kecil. Sehingga pria lebih membutuhkan fokus karena koneksi antara otak kanan dan kiri lebih lemah. Multitasking pada perempuan membawa pengaruh yang baik namun juga menimbulkan dampak negatif. Pengaruh baiknya antara lain:
1. Tidak hanya dapat menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya, namun juga dapat menjadi tempat curhat tetangga/ibu-ibu yang lain, serta menjadi pelayan-sahabat-partner hidup yang istimewa bagi suami.
2. Tidak hanya dapat menjadi manager rumah tangga yang baik, manager bisnis atau pekerjaan sekaligus dapat dikerjaan bersamaan.
3. Dapat menyelesaikan banyak pekerjaan rumah tangga (mencuci, menyapu, memasak dsb.) dalam satu waktu.
4. Memiliki waktu longgar ketika pekerjaan telah selesai.
5. Hemat waktu.
Sedangkan dampak buruknya adalah perempuan akan cenderung mudah stres dan memiliki kualitas pekerjaan yang tidak maksimal atau biasa saja. Hal ini juga mengakibatkan perempuan mudah lelah, daya ingat cepat menurun dan emosional (mudah marah).

Nugget Sayur Solusi untuk Anak yang Tak Suka Sayur

Sabtu, Oktober 17, 2015 0
Sekarang banyak cara untuk membiasakan anak suka makan sayur. Salah satunya dengan mengkreasikan masakan di dapur, seperti nugget sayur rasa pizza. Berikut resep sederhana dari dapur sakina.

Bahan Utama:
1. Dada ayam utuh, ambil dagingnya saja (fillet)
2. Wortel dipotong kecil-kecil untuk memudahkan dalam proses blend
3. Sawi putih, selain sebagai sumber vitamin pada nugget, sayur ini menghasilkan air yang dapat digunakan untuk campuran adonan agar lebih mudah dalam proses blend
4. Bumbu: bawang putih, bawang merah, bawang bombay, merica, garam, gula, keju/bubuk keju

Campurkan semua bahan dengan air secangkir kecil kopi, posisi sawi terletak pada blender bagian paling bawah.

Bahan Tambahan:
1. Daun bawang dan seledri yang sudah diiris halus agar menghasilkan aroma yang khas
2. Tepung tapioka 100 gr, tepung terigu 50 gr dan tepung roti 100 gr (perbandingan 2:1:2 tergantung kebutuhan, kondisional)

Campurkan bahan utama dengan bahan tambahan. Aduk rata, pastikan tidak terlalu lembek dan jika diangkat adonan tidak jatuh (tekstur kesat). Masukkan cetakan lalu kukus hingga matang. Potong-potong (bentuk sesuai selera), Lumuri dengan putih telur, tepung terigu dan tepung roti. Simpan di dalam freezer, goreng sesuai selera. Selamat mencoba.
Nugget Sayur by Dapur Sakina

Mau Kentang Gorengmu Seenak French Fries?

Selasa, September 08, 2015 0

Alhamdulillah... senang sekali memilikimu, adikku yang cantik jelita, hehehe. Beruntung juga ternyata punya adik yang belajar di jurusan ilmu dan teknologi pangan. Bagaimana tidak? Liburan semester ini, dia membuat kejutan yang bikin enak perut dan enak di kantong, hihihi. Semoga ilmu mu barokah amaliah ya dik. Meskipun aku tahu awalnya dirimu agak minder di universitas itu, tetapi bersyukurlah karena kamu sekolah gratis di situ. Jarang orang seberuntung dirimu. Bersyukur adalah satu-satunya cara untuk berterima kasih kepada Tuhan dan juga kepada almamater yang telah membiayai kuliahmu. Proud of you if you be thankful. Semoga setelah kamu lulus, kita bisa bikin cafe buku di Ponorogo ya dik (aamiiin). Mukadimah sudah ya (banyak banget, hehe).
It's okay kembali ke resep. Tentunya semua sudah pada tahu ya apa itu french fries. Yupi... kentang goreng ala ala perancis gitu. Nah, di sini aku mau membocorkan rahasianya. Sekarang kita bisa menggoreng kentang lokal yang beli di pasar tradisional, seenak kentang goreng perancis, dengan tidak perlu jauh-jauh pergi ke sana hehe. Pertama-tama yang harus dilakukan, tentunya harus pergi ke pasar untuk membeli kentang lokal =D Kedua, mampir juga ya untuk beli tepung maizena atau tepung kanji. Kalau belum punya garam dan es batu di rumah, jangan lupa juga mampir beli kedua bahan ini ya :)
Setelah semua bahan ada di tangan, saatnya kita beraksi. Caranya, mari kupas kentang dan memotongnya panjang-panjang. Setelah itu cuci sampai bersih. Kunci enak atau tidaknya kentang goreng nanti, ada di cara mencucinya. Jadi kita harus berusaha mencucinya sebersih mungkin hingga airnya bening (tidak butek). Setelah dicuci sangat bersih sekali pol banget, rendam kentang pada air garam selama 30 menit. Setelah 30 menit, masukkan es batu ke dalam air garam rendaman kentang tersebut. Diamkan selama 120 menit atau kurang lebih 2 jam. Setelah semua proses ini kita lakukan, tiriskan kentang dari air-air yang menyertainya. Tiriskan hingga benar-benar tidak ngecembeng itu air. Ini bermanfaat agar ketika proses pelumuran tepung tidak terlalu tebal. Jika terlalu tebal juga tidak enak (jadi ayam goreng tepung dong nanti, =D). Note: Beda maizena dengan kanji, jika kita menggunakan tepung maizena tidak perlu khawatir dalam proses meniriskan karena tepung ini menyerap air, sedangkan jika kita menggunakan kanji, kita harus totalitas ya dalam proses meniriskan kentangnya dari rendaman air garam, agar tidak terjadi ketebalan yang tidak diinginkan, yaitu yang berlebihan dan tidak merata. Okay, selesai tiris, lumuri kentang-kentang itu dengan tepung maizena atau kanji (jika ingin rasanya lebih kuat, campur tepung tersebut dengan garam, merica atau bumbu bubuk lainnya yang dari alam - empon empon kalo orang jawa bilang, note: lebih baik tidak perlu menggunakan penyedap rasa ataupun micin. yakinlah rasa alam itu sudah enak dari sononya). 

Taraaa... kentang goreng siap digoreng dengan api kecil. Masukinnya waktu minyak sudah panasam ya tapi.
Selamat mencoba :)

Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Kabupaten Ponorogo 2015

Sabtu, Juni 20, 2015 0
Pelaksanaan SUPAS serentak di seluruh wilayah di Indonesia pada bulan Mei 2015 kemarin. Badan Pusat Statistik telah empat kali melakukan survey ini yaitu pada tahun 1976, 1985, 1995 dan 2005. Di Kabupaten Ponorogo pelaksanaan survey berjalan lancar. Terdapat 130 Kelurahan/Desa yang menjadi bagian survey. Kelurahan/desa tersebut berasal dari beberapa kecamatan di Ponorogo dan tidak semua kelurahan dan desa menjadi bagian dari survey ini. Hanya 10 blok (kelurahan atau desa) dari masing-masing kecamatan.
SUPAS adalah survey penduduk di antara dua sensus. Survey ini dilaksanakan untuk menjembatani jarak data sensus yang terlalu panjang yaitu 10 tahun sekali. Sehingga, biasanya survey ini diadakan pada tahun-tahun yang berakhiran angka 5 di samping sensus yang diadakan pada tahun-tahun yang berakhiran nol (0). Tujuan dari SUPAS adalah:
1. Memperkirakan jumlah penduduk yang dirinci per kabupaten menurut jenis kelamin dan daerah (kecamatan/desa).
2. Menyediakan data untuk berbagai perhitungan seperti analisis fertilitas, mortalitas dan migrasi.
3. Menyediakan data yang bermanfaat untuk evaluasi pelaksanaan administrasi kependudukan dari data kejadian vital kelahiran, kematian dan perpindahan.
4. Menyediakan data untuk melihat fenomena mobilitas penduduk.
5. Memperbarui proyeksi penduduk yang telah disusun
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pendataan SUPAS 2015 tidak hanya mendata tentang kelahiran, kematian dan migrasi. Karakteristik penduduk lainnya juga didata, seperti Lansia, Kematian Ibu, Ketenagakerjaan, Fasilitas Perumahan, Migrasi Keluar Internasional, Perubahan Iklim dan Disabilitas. Selain itu, SUPAS 2015 akan menyajikan data kematian ibu yang lebih akurat. Sebab, pendataan kematian dilakukan dengan dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung, yaitu dari kematian yang terjadi pada rumah tangga sampel dan metode tidak langsung, yaitu dari kematian yang terjadi pada saudara dari responden perempuan.

Kecantikan Hidrogel

Selasa, Juni 16, 2015 0
Polimer buatan sejenis karet ini ternyata menyimpan sejuta kecantikan yang luar dalam. Hidrogel tidak larut dalam air namun dapat menyerap dan menyimpan air sebanyak 100-200 kali berat hidrogel itu sendiri. Hidrogel dapat berfungsi sebagai pengganti media tanah pada tanaman karena memiliki persediaan air dan nutrisi untuk tanaman. Daya tarik hidrogel juga begitu memikat karena tersedia berbagai warna seperti kristal yang memantul. Warna dan bentuk akan tahan dan tidak memudar rata-rata selama dua tahun. Tanaman yang cocok untuk media tanam ini adalah batang atau pohon yang tidak berkayu, tahan terhadap kadar kelembapan yang tinggi, umumnya tidak berbuah dan berbunga dan tidak memerlukan banyak sinar matahari. Setiap 4-5 hari sekali perlu disiram air kembali untuk mempertahankan kadar air dalam hidrogel sehingga tidak menyusut.