Anak Mandiri adalah Anak yang Lulus dari Perintah Orang Tua

Senin, Oktober 15, 2018

"Mengajari anak-anak itu bagaikan mengukir di atas batu. Mengajari orang tua bagai mengukir di atas air."

Begitulah sejatinya anak-anak memiliki otak yang lebih cemerlang daripada kita orang dewasa. Namun seringkali kita meragukan mereka. Bahwa mereka masih kecil, mereka belum bisa, mereka belum paham. Padahal sekali saja mereka diajari, tanpa mengulang kembali mereka langsung paham, hafal bahkan meniru.

Anak adalah peniru ulung. Dia tidak menganut apa yang kita katakan. Tetapi dia meniru apa yang kita teladankan. Menurut saya, seribu teladan lebih penting bagi mereka daripada seribu nasehat.

Alhamdulillah secara mengejutkan, kemarin Baim mengerjakan kemandirian tanpa disuruh tanpa dipancing. Setelah makan kurma, ia memasukkan biji kurma ke tempat sampah. Setelah selesai membaca buku-buki bergambar, ia kembalikan ke kardus tempat buku sama seperti semula. Ambil minum air putih yang ada di botol juga sudah tidak teriak-teriak. Langsung diambil dan meminta tolong ke saya untuk membuka tutupnya. Mungkin jika botol berada di tempat terlalu tinggi dia akan bilang, Mik... Mimik... (baca: Mik, minum).

#Day10
#GameLevel2
#MelatihKemandirian
#Tantangan10Hari
#KuliahBundaSayang

Kendala:
Kadang ummi tidak paham apa yang dikatakan
Pencapaian:
Mulai berbicara meskipun ummi tidak paham maksudnya
Evaluasi:
Menuntun anak menuju apa yang diinginkannya
Tips:
Harus lebih paham apa yang dikatakan anak. Mengajari anak kosakata yang benar dalam berbicara. Meskipun masih anak-anak, berkata celana juga harus celana bukan nana. Berkata masjid juga harus masjid bukan ejid. Anak terkesan masih belum sempurna berkata. Tetapi dia paham. Jika orangtua sudah benar dari awal. Maka akan mudah untuk membenarkan suatu saat. Bahkan terbenarkan sendiri ketika pengucapannya sudah sempurna.

Kecantikan hakiki adalah kecantikan abadi yang tak pernah berubah, tak pernah mati dan tak pernah lekang termakan zaman ataupun waktu. Kecantikan yang terpancar dari kesantunan, kelembutan, keramahan, kerendahan hati, ketaatan serta kecintaan pada Rabb dan Rasulnya. Seperti kecantikan sejati yang terpancar lewat kecerdasan Aisyah ra., kebijaksanaan Khadijah ra., ketaatan Fatimah Az Zahra, ketabahan Siti Hajar dan keimanan Siti Masyitah.

Artikel Terkait

Latest
Previous
Next Post »

bismillah EmoticonEmoticon