[Belajar Gaul]
Penasaran dengan kata-kata yang akhir-akhir ini dibahas oleh mbak-mbak kost saya. Selalu terucap ketika ada salah satu mbak kost yang terkesan selonongan, sembarangan dalam bertindak, dan yang utama adalah suka emosi. Misalnya yang akhir-akhir ini terjadi. Saat jadwal piket berih-bersih. Ada salah satu mbak kost yang marah-marah karena Pak Tukang sampah selama 3 hari tak kunjung lewat. Akhirnya sampah menumpuk di teras rumah.
Mbak Bunga (bukan nama sebenarnya) : “Gara-gara perbaikan pipa air, jalan yang dijebol belum selesai ditutup lagi! Tukang sampah 3 hari jadi gak lewat-lewat!”
Mbak Shabira (bukan nama sebenarnya): “waah ABABIL sabar BIL-ABABIL.”
Sejak kejadian inilah Mbak Bunga terus-terusan dipanggil ABABIL sampai sekarang. Benar-benar penasaran saya dibuatnya. ABABIL? Saya buka memori dalam-dalam ketika mendengar kata ini. Bukankah kata itu ada dalam surat AL-FIL. Terus saya korek memori saya. Berkomat-kamit mulut saya dibuat memori otak untuk mengingat kata-kata ABABIL.“ALAM TARO KAIFA FA’ALA ROBBUKA BI ASH-HABIL FIL. ALAM YAJ’AL KAIDAHUM FI TADHLIL. WA ARSALA ‘ALAIHIM THOIRON ABABIL.....” Nah itu dia ketemu, langsung saya cari seketika tafsirnya. "...... Dan Dia mengirimkan kepada merekaburung yang berbondong-bondong. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."
Di tafsir ini saya menemukan bahwa ABABIL adalah burung yang berbondong-bondong. Apa hubungannya? Kurang puas saya, langsunglah search “burung ababil” di google, saya menemukan pendapat Ir. H. Bambang Pranggono, MBA, IAI, seorang Dosen ITB yang merujuk pada tafsir Majmau'ul karya Ibnul Hasan At-Tabrisi yang menyebutkan bahwa burung Ababil itu datang berbondong-bondong dari laut, warnanya ada yang hitam, putih dan hijau. Dijelaskan bahwa setiap burung membawa tiga batu, satu digigit dengan paruhnya, dua digenggam dengan masing-masing kakinya. Mereka melempari pasukan gajah Abrahah yang mau meruntuhkan Ka'bah. Yang terkena batu akan tertembus sampai kebelakangnya yang membuat tubuh gajah dan pasukan tersebut berlubang seperti daun yang dimakan ulat.
Masih berputar otak saya sibuk menghubung-hubungkan antara burung ababil dengan mbak kost yang marah-marah tadi. Apa benar ababil yang dimaksud adalah burung ababil seperti pendeskiripsian yang saya cari-cari tadi. Namun peran ababil tidak lain sebagai penyelamat kabah disini. Jadi saya pikir kurang masuk akal jika mbak-mbak menggunakan burung ababil sebagai bahan olokan. Ataukah ada makna tersembunyi di balik itu semua?
Tak sempit otak dan hati saya. Search Engine saya gunakan semaksimal mungkin. Kini dengan keyword “ABABIL adalah”. Tak menunggu lama dan tak tanggung-tanggung. Semua yang keluar berwujud Blog Pribadi. Yaa Allah, merasa kurang gaul seketika! Dari setinggi gunung seluas samudera saya mencari-cari makna sebenarnya. Apa kawan kau tahu? ABABIL adalah sebuah akronim dari ABG LABIL. Bagai bajak laut yang menemukan sebuah harta karun. Saya begitu merasa lucu dengan akronim ini, terlebih dengan kelucuan atas diri saya yang GAK GAUL BLAS. Heem, kalau begitu ini memang pas jika dihubungkan dengan masalah Pak Tukang Sampah dengan Mbak-mbak kost tadi.
ABABIL memang sebuah akronim yang cocok. ABG atau Anak Baru Gedhe memang pas jika identik dengan kata LABIL. Tak susah menemui remaja yang memang mempunyai emosi tidak stabil. Perkembangan emosinya yang sangat labil akibat perubahan dari fungsi hormon yang sangat pesat. Masa remaja memang masa pencarian jati diri, mencari identitas. Fase pencarian peran, “siapa sebenarnya diri saya yang sesungguhnya?”. ketidakstabilan pada fase ini, sering disebut orang sebagai fase badai dan topan. Tinggal pandai-pandainya kita para remaja untuk mengatur emosi. Selain itu kita juga harus belajar ilmu sensitifitas agar pandai ‘membaca’ orang lain. Menempatkan sesuatu pada tempatnya. Memanajemen Qolbu dengan luar biasa. Sedikit bersabar untuk melalui fase ini karena memang masa remaja adalah masa dimana kita berada pada fase kebingungan. Jangan-jangan kawan semua ridho saya panggil ABABIL (ABG LABIL). Mau gaaak. Oleh karena itu, mari saling mengingatkan, bersabar dalam kebaikan dan kebenaran.
*maaf jika ada EYD atau kata2 yang salah, belum sempat diperbaiki, ngejar deadline kompor hari ini.
hehe, kalau begini bisa beribu tulisan temen2 FLP terkumpul tiap bulannya. kalau gak gara2 terkompori??
Pak Heri, J.Kt. beneran sip.
"saya sepagi ini sudah nulis satu tulisan, mana punya kalian?" (Pak Heri Cahyo ModeON)hehehe, terima kasih kompornya pak.
*terinspirasi dari celetukan mbak-mbak di ruang tengah. diakhiri dengan mata terkantuk-kantuk, the power of kepepet.
bismillah EmoticonEmoticon