Belajar dari Alkisah Para Pencari Tuhan

Jumat, November 04, 2011
Siang itu, istri Asrul sedang mengajari mengaji ketiga anaknya di ruang tamu sedangkan Asrul makan siang di meja makan bersama Udin satpam di kampungnya. Mereka memperbincangkan sesuatu.
Asrul: “Anak jaman sekarang pergaulannya sangat bebas dan berbahaya.”
Udin: “Iya Srul, saya begitu prihatin melihatnya.”
Istri Asrul pergi ke dapur mengambil lauk dan membawanya ke meja makan tempat mereka berbincang.
Asrul: “Din, aku bersyukur ketiga anakku suka membaca al-qur’an seperti itu, bukan membaca sms seperti anak jaman sekarang. Mereka setiap hari pegangannya al-qur’an, bukan memegang handphone. Aku merasa Allah begitu dekat denganku. Allah begitu mencintai keluargaku.”
Istri Asrul: “Bang, apa yang Abang rasakan ketika berbicara seperti itu.”
Asrul: “Ya, Abang merasakan Allah begitu dekat dengan kita Dik.”
Istri Asrul: “Syukurlah jika memang Allah begitu dekat dengan kita Bang. Namun jika Abang berkata seperti itu bisa jadi Allah memalingkan wajahNYA ke.. ke..”
Istri Arul sedikit ragu untuk meneruskan perkataannya. Tiba-tiba Udin menyambung perkataan istri Asrul sambil terus memakan makanannya.
Udin: “ke arah lain.”
Istri Asrul: “Itu (Sambil menunjuk kearah Udin ) bisa jadi Allah memalingkan wajahNYA ke arah lain. Bang, tugas kita hanya mencari dan terus mengharapkan keridhoan Allah.” 

Istri Asrul kembali bergegas ke ruang tamu untuk mengajari anaknya mengaji. 

Dari Ibnu Abbas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman : Sombong itu adalah selendang-Ku dan kebesaran itu adalah pakaian-Ku, maka brgsiapa mencabut salah satunya dari-Ku, Aku akan melemparkan org itu ke neraka”. [HR. Ibnu Majah,dlm Targhib wat Tarhib juz 3,hal.563]

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga seorang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong walau hanya seberat atom.”
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dg sombong, krn Sesungguhnya kamu sekali2 tdk dpt menembus bumi dan sekali2 kamu tdk akan sampai setinggi gunung.” ( QS.Al Israa’:37)

“dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (krn sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dg angkuh. Sesungguhnya Allah tdk menyukai org2 yg sombong lagi membanggakan diri.” (QS.Luqman:18)

“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qashash: 83)

*Tahu dan Lupa memang berbeda. Terkadang kita lupa atas semua yang terjadi pada kita meskipun kita mengetahuinya. Allahu’alam bisshowab

Kecantikan hakiki adalah kecantikan abadi yang tak pernah berubah, tak pernah mati dan tak pernah lekang termakan zaman ataupun waktu. Kecantikan yang terpancar dari kesantunan, kelembutan, keramahan, kerendahan hati, ketaatan serta kecintaan pada Rabb dan Rasulnya. Seperti kecantikan sejati yang terpancar lewat kecerdasan Aisyah ra., kebijaksanaan Khadijah ra., ketaatan Fatimah Az Zahra, ketabahan Siti Hajar dan keimanan Siti Masyitah.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

bismillah EmoticonEmoticon