![]() |
by: google.com |
Ramadhan pertama saya di 1433 Hijriyah ini jatuh pada tanggal 1 Ramadhan (hehe, iya jelas), em saya mengikuti pemerintahan muhammadiyah, jika berbeda, tak apa ya, tak usah terlalu dipermasalahkan, ini masalah keyakinan masing-masing tentang bulan (andai bulan bisa ngomong, hehe). Next, saya akan bercerita tentang wisata tarawih (baru kali ini saya sholat tarawih ke mana-mana, mumpung di Malang).
Pertama, sejak dulu saya bercita-cita untuk shalat tarawih di masjid kesayangan nan teduh imamnya, sejuk tempatnya, bersih tak terkira, recommended bangeeeeeeet, adalah masjid A.R. Fachruddin UMM, shalat tarawih pembuka yang begitu menenangkan jiwa. Bacaan imam yang teduh, surah ayat qur'an yang tak sekedar juz 30.
Kedua, saya sholat tak jauh dari kostan tempat saya tinggal, yaitu di kompleks PD Muhammadiyah (depan gang rumah kostan saya), adalah masjid Imam Bukhari. Lagi-lagi imam-nya bikin teduh hati, tak sekedar juz 30. Khotib-nya pun smart, ceramahnya mengingatkan bacaan sholat yang sedikit saja keliru akan merusak arti "iyyakana'budu wa iyyakanasta'in" ada penekanan pada lafazh "iyya" yaitu ya' bertasdid, jika tidak menekan pengucapannya artinya akan berubah menjadi menyembah pada matahari (wuih harus hati-hati ya).
Ketiga, saya jamaah di masjid Al-Khairat. Btw, semua masjid yang saya pilih adalah masjid yang bacaan imamnya kalem dan teduh di hati, menuntun kekhusyukkan dalam shalatku.
Keempat, buber dan tarawih bareng FLP di villa bukit tidar (rumah salah satu pengurus FLP Malang yaitu Pak Mashdar Zainal Sang Cerpenist sejati (hehe, lebay), di sana banyak ilmu yang didapat dari pembina FLP Malang yaitu Pak Heri Cahyo dan Pak Nur Muhammadian. Dan seperti biasaa, FLP memang tak ada matinyaaa (mati gaya, foto-foto melulu seeh).
Kelima, saya kembali ke masjid yang dekat dengan kostan yaitu masjid Imam Bukhari kompleks PD Muhammadiyah Malang. karena hari itu lelah jiwa dan raga atas aktivitas yang tiada renggang padat merayap, semoga menjadi amal di ramadhan ini.
Keenam, (hari ini) saya berencana shalat di masjid Muhajirin, namun apa daya, sang sopir pribadi (mbak Heni, hehe, pisss) tidak bisa karena ada halangan, sehingga membuat saya kembali shalat di masji PD Muhammadiyah yang hari ini istimewa sekali, imam tetap teduh tak sekedar juz 30. Khotib singkat namun ilmunya mengena yaitu 4 ciri manusia yang dirindukan surga (akan saya tulis di postingan berikutnya).
*kunci kekhusyukan adalah menyingkirkan semua hal-hal yang ada di luar hubungan kita dengan Allah
bismillah EmoticonEmoticon